Kampung Berseri Astra Tabek Talang Babungo, Semangat Gotong Royong demi Jorong yang Sejahtera dan Menjadi Desa Wisata Budaya di Sumatera Barat

Tak ingin hidup terus-menerus dalam kondisi kampung yang terbelakang dan berekonomi lemah, ikhtiar menyejahterakan kampung pun dilakukan, dengan mengajukan proposal pada PT Astra International Tbk, melalui program Kampung Berseri Astra. Kini tak hanya ekonomi warga yang membaik, kampung yang kurang tertata pun telah berubah menjadi desa wisata nan asri, di tengah sejuknya dataran tinggi Solok, Sumatera Barat. Hingga wisatawan asing pun turut menikmati keseruan berwisata alam, sembari ikut panen, serta mengenal budaya Minang di Jorong Tabek, Nagari Talang Babungo. Mari simak cerita lengkapnya. #LFAAPA2024BISNIS #BersamaBerkaryaBerkelanjutan #KitaSATUIndonesia
 

Kampung Berseri Astra Tabek Talang Babungo
Foto : https://jadesta.kemenparekraf.go.id/atraksi/tour_zona_hijau__kba_tabek_talang_babungo


Apa kabar, teman-teman?


Sumatera Barat merupakan salah satu provinsi di pulau Sumatera, yang di dalamnya terbentang pegunungan atau perbukitan nan sejuk, serta hamparan pesisir pantai yang menghasilkan buah kelapa berkualitas baik. Bila rendang serta masakan bersantan lainnya, yang tercicipi langsung di Ranah Minang terasa lebih gurih nan sedap, tentu tak lepas dari kualitas buah kelapanya. 


Sewaktu Berlibur ke Perkebunan Teh di Solok, Sumatera Barat


Solok merupakan salah satu kabupaten yang berada di daerah pegunungan atau perbukitan. Ada Kabupaten Solok, juga ada Kota Solok. Layaknya daerah dataran tinggi lainnya, Solok memiliki udara yang sejuk cenderung dingin, dengan hamparan perkebunan teh dan kopi, serta beragam sayur dan buah.


Kabupaten Solok memiliki 74 desa. Orang Minang menyebutnya “nagari”. Talang Babungo merupakan salah satu nagari yang ada di Kabupaten Solok.


Nagari Talang Babungo pun memiliki 7 “jorong”, yang kemudian diadakan pemekaran hingga menjadi 10. Jorong merupakan sebutan untuk wilayah yang lebih kecil dari nagari. Bila nagari setingkat dengan kelurahan, maka jorong bisa dibilang setingkat dengan RT atau RW.


Lalu Tabek merupakan salah satu jorong yang ada di Nagari Talang Babungo. Sebuah kampung yang yang terletak di ujung selatan Kabupaten Solok. Lokasinya terbilang jauh dari pusat Kota Padang. Menempuh perjalanan hingga lebih dari 2 jam lamanya.

 


Jorong Tabek – Pahitnya Suasana di Kampung Penghasil Manisnya Tebu


Suasana di KBA Tabek Talang Babungo Saat Ini
Sumber Foto : https://jadesta.kemenparekraf.go.id/atraksi/makan_saisuak

Jorong Tabek merupakan sebuah kampung terpencil di Nagari Talang Babungo, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat. Awalnya, Jorong Tabek merupakan salah satu jorong yang tertinggal di Sumatera Barat.


Perjalanan dari Kota Padang menghabiskan waktu 2 jam lamanya, hingga tiba di Alahan Panjang, Solok. Kemudian, perjalanan pun lanjut selama 30 menit untuk sampai di Jorong Tabek.


Walau berada di wilayah dataran tinggi nan sejuk, namun Jorong Tabek tetaplah terasa gersang, karena kondisi lingkungan yang awut-awutan. Akses jalan yang kecil dan rusak, membuat warga kesulitan untuk menjual hasil panen, berupa beras, tebu, jagung, sayur mayur, dan lainnya.


Nggak ada kendaraan yang mau mengangkut hasil panen warga ke Pasar Alahan Panjang. Kalaupun dibawa menggunakan motor, masih terasa kurang efektif. Pada akhirnya, hasil panen warga pun dijual murah, pada pemborong yang datang langsung.


Selain hasil panen di atas, tebu juga berlimpah di Jorong Tabek. Lebih dari 500 hektar, terhampar perkebunan tebu milik warga. Namun kembali lagi karena masalah produksi, hasil panen tebu juga kembali terjual dengan harga murah.

 


Impian Memiliki Jorong Nan Asri dan Sejahtera, Melalui Program Kampung Berseri Astra


Berada dalam kampung yang tertinggal dengan ekonomi lemah, udah menjadi keseharian masyarakat Jorong Tabek. Namun bagi generasi mudanya, tentu memiliki impian akan perubahan yang lebih baik.


Kampung Berseri Astra Binaan PT Astra International Tbk
Sumber Foto : https://www.satu-indonesia.com/kampungberseriastra/

Ketika mendengar informasi bahwa PT Astra International Tbk memiliki program Kampung Berseri Astra (KBA), Bapak Kasri Satra, S.Pd DKK tak ingin melewatkan kesempatan tersebut. Ikhtiar menyejahterakan kampung pun dilakukan, dengan mengirimkan proposal pada tim KBA.


Kampung Berseri Astra (KBA) merupakan sebuah program dari CSR PT Astra untuk memberdayakan sebuah kampung atau desa, yang mencakup 4 pilar utama, yaitu dalam bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan, serta wirausaha yang mengoptimalkan potensi lokal melalui Produk Unggulan Kawasan Pedesaan (PRUKADES) di kampung tersebut.


September hingga akhir tahun 2015, menjadi moment awal perubahan bagi warga Jorong Tabek. CSR PT Astra menyetujui proposal tersebut. Jorong Tabek menjadi satu-satunya desa di Sumatera Barat yang terpilih. Luar biasa!


Jorong Tabek resmi menjadi “KBA Tabek Talang babungo”. Bersama Bapak Kasri Satra, S.Pd sebagai ketua, warga KBA Tabek Talang Babungo pun siap untuk bergotong royong demi jorong yang sejahtera. 


Jalanan yang sebelumnya rusak, telah diaspal dan sebagian lainnya dibeton. Akses menuju Pasar Alahan Panjang akhirnya jadi lebih mudah dan cepat. Kalau sebelumnya menuju Pasar Alahan Panjang memakan waktu 30 menit, akhirnya bisa 20 menit aja. Tinggal di kampung yang nggak terkena macet, 30 menit itu terasa jauh sekali. Terpangkasnya waktu 10 menit, tentu sangat efisien.


Hasil panen warga yang kian mudah dijual, membuat Bapak Kasri dan tim anggota KBA Tabek Talang Babungo pun juga ingin memberdayakan hasil tebu. Dibantu oleh mahasiswa KKN Universitas Andalas Padang, sebuah pabrik mini dibangun, dengan modal dari Koperasi Serba Usaha (KSU) ED Tabek.


Gula Merah Produksi KBA Tabek Talang Babungo

Hasil panen tebu yang awalnya banyak diabaikan, karena harga jualnya yang murah, kini warga pun jadi makin semangat menjual hasil panen. KBA membeli dengan harga yang lebih layak. Tebu tersebut dijadikan produksi gula tebu atau gula merah.


Selain perkebunan tebu yang terhampar begitu luasnya, Jorong Tabek juga memiliki pohon aren yang ratusan banyaknya. Bahkan pohon aren ini bisa juga tumbuh secara liar.


Kembali Bapak Kasri dan Tim KBA mengajukan permohonan pada CSR PT Astra, akan alat produksi gula semut. Air nira hasil panen batang aren pun dibeli oleh KBA dengan harga yang cukup tinggi pula. Kemudian diproduksi menjadi gula semut kemasan.


Gula Semut Produksi KBA Tabek Talang Babungo
Sumber Foto : https://jadesta.kemenparekraf.go.id/paket/gula_semut_aren_1

Dalam 2 hari, KBA Tabek Talang Babungo bisa memproduksi 15 kilogram gula semut, dari 20 liter air nira. Biar makin menarik minat pembeli, gula semut kemasan kecil 200 gram pun juga tersedia. Sebagai bentuk dukungan, CSR PT Astra juga turut memborong.

 


Rumah Pintar – Simbol Desa Wisata Budaya di KBA Tabek Talang Babungo


Rumah Pintar - Ikonik KBA Tabek Talang Babungo
Sumber Foto : https://jadesta.kemenparekraf.go.id/desa/tabek_talang_babungo

Biar makin menggenapi 4 pilar utama Kampung Berseri Astra pada bidang pendidikan, maka pada tahun 2019, berdirilah Rumah Pintar. Lagi lagi, ini merupakan hasil gotong royong warga. Sebuah rumah panggung berukuran 4 x 20 M, sebagai tempat berkumpul dan menyambut tamu datang.


Atapnya berbentuk gonjong – menyerupai tanduk kerbau, yang menjadi ciri khas rumah adat Minangkabau. Di Rumah Pintar inilah, wisatawan disuguhkan berbagai seni dan budaya khas Minang, khususnya yang menjadi tradisi masyarakat KBA Tabek Talang Babungo.




Rumah Pintar ini merupakan ikonik desa wisata budaya di KBA Tabek Talang Babungo, yang konsepnya berbasis budaya, edukasi, serta lingkungan.

 


KBA Tabek Siap Menyambut Wisatawan Domestik dan Asing


Ekonomi yang membaik, membuat warga KBA jadi makin bersemangat memajukan jorong. Termasuk saat diadakan pembekalan lingkungan. Jorong Tabek yang tadinya gersang dan awut-awutan, perlahan mulai dirapikan.


Bunga-bunga nan menyegarkan mata pun satu-persatu ditanam di sepanjang ruas jalan. Sesuai nama nagarinya – Talang Babungo, yang artinya “bambu yang dipenuhi bunga”. Udara dataran tinggi Solok yang sejuk, makin menambah kesejukan Jorong Tabek.


KBA Tabek Talang Babungo dengan segala pesonanya, sayang sekali kalau nggak dipertunjukkan pada masyarakat luar. Namun letaknya yang jauh dari pusat kota, tentu akan melelahkan wisatawan yang berkunjung. Harus ada penginapan yang nyaman untuk para wisatawan.


Salah satu penginapan di KBA Tabek Talang Babungo
Sumber Foto : https://jadesta.kemenparekraf.go.id/homestay/pelni_homestay

Mufakat kembali dilakukan, dengan menjadikan rumah penduduk sebagai homestay ala pedesaan. Lebih dari 25 rumah penduduk yang direnovasi. KBA Tabek Talang Babungo akhirnya memiliki lebih dari 40 kamar penginapan dengan 2 tipe kamar, yang dapat disesuaikan dengan dana dan kenyamanan wisatawan.


KBA Tabek Talang Babungo pun menjadi sebuah desa wisata di Sumatera Barat, yang nggak hanya menyuguhkan keindahan di tengah sejuknya dataran tinggi Solok, namun juga berkonsep edukasi dan budaya.


Berbagai promo pun dilakukan, termasuk di ranah media sosial. Saat ini, yang berkunjung ke KBA Tabek Talang Babungo nggak hanya wisatawan domestik aja, tapi juga dari berbagai negara, seperti Malaysia, Arab, Eropa, serta wisatawan terbanyak yaitu dari Jepang.


 

Apa Aja yang Bisa Dilakukan di Desa Wisata Budaya KBA Tabek Talang Babungo?


Bagi teman-teman yang sedang merencanakan tour sekolah, kantor, keluarga besar, maupun komunitas, KBA Tabek Talang Babungo siap menyambut rombongan pengunjung, mulai dari 10 hingga 30 orang. Nantinya wisatawan akan diajak berkegiatan seru selama 1 atau 2 hari, sesuai dengan program wisata yang dipilih.

 


Berikut ini beberapa kegiatan yang dapat wisatawan nikmati di Desa Wisata Budaya KBA Tabek Talang Babungo:

 


Tour 11 Zona Hijau



KBA Tabek memiliki 11 zona hijau dengan keunikan dan keindahannya masing-masing. Terdapat pula halte pada tiap zona. Wisatawan akan diajak berkeliling, menikmati hijaunya persawahan dan perkebunan, serta cerahnya bunga-bunga yang memanjakan mata.


Pasukan Si Bolang – Bocah Petualang pun juga pernah turut merasakan serunya berenang di sungai dan menikmati tebu dari perkebunan di Jorong Tabek, Talang Babungo.

 


Manumbuak Ampiang (Menumbuk Ampiang)


Manumbuak Ampiang di KBA Tabek Talang Babungo

Ampiang merupakan cemilan khas Minang yang terbuat dari beras ketan. Setelah dirandang atau disangrai, beras ketan yang masih panas pun ditumbuk hingga pipih dan menjadi ampiang.


Salah satu kuliner yang cukup terkenal dari olahan ampiang adalah ampiang dadiah. Perpaduan ampiang serta dadiah alias yogurt dari susu kerbau. Selain itu, ampiang juga suka dijadikan campuran cindua, alias cendol khas Minang.


Wisatawan yang berkunjung, akan diajak untuk merasakan serunya manumbuak ampiang.


 

Manundo Kilangan Tabu (Memutar Kilang Tebu)


Manundo Kilangan Tabu di KBA Tabek Talang Babungo
Sumber Foto: https://jadesta.kemenparekraf.go.id/atraksi/manundo_kilangan_tabu

Dulu sebelum menggunakan mesin, proses mengolah tebu menjadi gula merah menggunakan tenaga manusia atau kerbau. Uniknya, kerbau ini matanya ditutup dengan tempurung kelapa, biar bisa nurut mengikuti arah putaran.


Kilang tebu tradisional yang terbuat dari roda di tengah, kemudian ada kayu besar yang memanjang. Ujung kiri dan kanan kayu tersebut diputar, biar roda bisa bergerak untuk memeras tebu.


Manundo kilangan tabu juga akan menjadi salah satu kegiatan menarik bagi wisatawan.


 

Paket Wisata Sumpitan (Permainan Sumpitan)


Permainan Sumpitan di KBA Tabek Talang Babungo
Sumber Foto: https://jadesta.kemenparekraf.go.id/atraksi/paket_wisata_sumpitan

Sumpit merupakan sejata tradisional untuk berburu yang terbuat dari pohon kayu besar. Bentuknya menyerupai bambu dengan panjang 2 meter dan diameter lubang 1 CM. Sumpit ini memiliki peluru yang terbuat dari bambu atau pohon palm tua.


Peluru ini diletakkan di ujung lubang, kemudian ditiup kuat-kuat, biar bisa tepat mencapai sasaran.


Serunya permainan sumpitan, juga akan meramaikan kegiatan di Desa Wisata Budaya KBA Tabek Talang Babungo.

 


Manyadok Niro (Menyadap Air Nira)


Manyadok Niro di KBA Tabek Talang Babungo
Sumber Foto: https://jadesta.kemenparekraf.go.id/atraksi/manyadok_niro

Proses mengambil air nira dari pohon aren dilakukan dengan menggunakan tangga. Tak lupa sembari membawa wadah bambu atau jerigen plastik. Selanjutnya mayang pohon aren pun diiris. Air nira tersebut ditampung menggunakan wadah yang diikat pada batang. Ketika akan dilakukan pengolahan, barulah wadah tersebut diambil.


Wisatawan juga akan diajak untuk mencoba panen air nira dalam kegiatan manyadok niro.


 

Makan Bajamba (Makan Bersama Menggunakan Jamba)


Makan Bajamba yang lebih simple di KBA Tabek Talang Babungo
Sumber Foto: https://jadesta.kemenparekraf.go.id/atraksi/makan_bajamba_1

Masakan khas Minang nan lezat, ditata dalam beberapa piring, kemudian disusun secara bertingkat dalam sebuah dulang. Orang Minang menyebutnya “jamba”. Pada tiap jamba memiliki menu yang berbeda, sesuai dengan apa yang dimasak oleh para ibu di rumahnya masing-masing.


Makan Bajamba di Surau Dekat Rumah Saat Maulid

Nantinya jamba ini akan disusun berderet di tengah lantai yang dialasi tikar atau karpet, untuk dinikmati oleh keluarga besar maupun tamu undangan. Inilah yang disebut “makan bajamba” – acara makan bersama dari hidangan jamba. Terselip makna kebersamaan dibalik duduk bersama menyantap hidangan.


Makan bajamba biasanya diadakan saat perayaan adat, maupun memperingati hari besar Islam. Namun wisatawan yang berkunjung ke KBA Tabek Talang Babungo, juga akan diajak menikmati makan bajamba di dalam Rumah Pintar.

 


Belajar Seni Budaya


Silek Kurambik - Silat Khas Minang di KBA Tabek Talang Babungo
Sumber Foto: https://jadesta.kemenparekraf.go.id/atraksi/silek_kurambik

Nggak hanya kulinernya aja, seni dan budaya Minangkabau juga nggak kalah populer. Di KBA Tabek Talang Babungo, wisatawan akan disuguhkan berbagai budaya Minang, seperti Tari Piring, Silek Kurambik atau silat khas Minang, serta berbagai seni budaya khas Minang lainnya.

 


Berbelanja


Batik Tulis Nuansa Minang Produksi KBA Tabek Talang Babungo
Sumber Foto: https://jadesta.kemenparekraf.go.id/paket/batik_tulis_5

Liburan tak lengkap rasanya kalau nggak membeli oleh-oleh. Baik untuk diri sendiri, maupun diberikan pada orang-orang terdekat. Beberapa produk kemasan khas KBA Tabek Talang Babungo, seperti gula merah, sirup aren, gula semut, keripik kolang kaling, begitupun dengan batik dan kerajinan tangan lainnya, bisa menjadi rekomendasi buah tangan yang lezat dan menarik. 



Untuk informasi lengkapnya, dapat menghubungi:



Meraih Penghargaan dari Kementrian


PT Astra International Tbk memang pembuka jalan akan sebuah perubahan bagi masyarakat Jorong Tabek, melalui program Kampung Berseri Astra. Namun semangat bergotong royong lah yang membuat Jorong Tabek semakin maju hingga saat ini. 


Semangat bergotong royong juga yang menghantarkan KBA Tabek Talang Babungo mendapatkan beberapa penghargaan, di antaranya: 


10 Besar Kampung Binaan Terbaik PT Astra International Tbk pada tahun 2018 


Pemenang Gapura Terheboh Nasional pada tahun 2019 


5 Besar KBA PROKLIM Berkelanjutan pada tahun 2023 


Penghargaan Program Kampung Iklim (PROKLIM) dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI pada tahun 2023


Saat ini KBA Tabek Talang Babungo masuk dalam super prioritas PT Astra, yang berfokus pada pembangunan serta energi terbarukan.

 


Bank Sampah dan Budidaya Maggot Sebagai Program Berkelanjutan KBA Tabek Talang Babungo


Tak henti-hentinya berkarya dan bergotong royong, beberapa program berkelanjutan pada bidang kesehatan dan lingkungan hidup pun dijalankan. Di antaranya program Bank Sampah, Budidaya Maggot, POSYANDU, dan lainnya.


Dalam sebuah rumah, biasanya memiliki 1 atau 2 kantongan sampah basah maupun kering. Apalagi kalau digabungkan dalam beberapa rumah. Tumpukan demi tumpukan sampah, pada akhirnya akan menghadirkan bau tak sedap, pencemaran lingkungan, serta penyakit menular.


Pada program berkelanjutan di bidang kesehatan dan lingkungan hidup, Bapak Kasri bersama tim KBA Tabek Babungo mendirikan program Bank Sampah.


Satu atau dua kantongan sampah yang sebelumnya hanya dibuang, sekarang dapat disetorkan pada Bank Sampah KBA. Tentunya harus dipilah dulu sampah basah dan kering. Kalau sampah tersebut berupa plastik kemasan, cara mengguntingnya pun harus tetap rapi.


Setelah menyetorkan tabungan sampah, para “nasabah” akan mendapat uang. Senang sekali, bukan. Dari tumpukan sampah di rumah, bisa menambah uang dapur.


Sampah kering seperti kertas atau plastik kemasan ini, nantinya akan dijual pada pabrik yang bekerja sama. Kemasan plastik juga bisa dijadikan berbagai macam kerajinan tangan.


Lalu gimana dengan sampah basah, seperti sisa makanan atau sampah dapur? KBA Tabek Talang Babungo juga memiliki program Budidaya Maggot. Berawal dari proses biokonversi dengan metode Black Soldier Fly (BSF), akan menghasilkan maggot dan kompos.


Kala mengunjungi budidaya maggot

Nggak seperti lalat hijau, lalat hitam BSF ini sama sekali nggak berbau busuk, maupun menularkan penyakit.


Telur yang menetas, kemudian akan menjadi maggot bayi dan maggot dewasa. Dalam 1 hari, 15 ribu maggot dewasa akan “menyantap” lebih dari 2 kilo sampah organik, seperti sisa-sisa makanan.


Semakin banyak komunitas maupun perorangan yang melakukan budidaya maggot, sampah organik di Indonesia pun dapat berkurang banyak. Berdasarkan data dari The Economics Intelligence Unit, negara kita merupakan penghasil sampah makanan nomor 2 di dunia. Mencekam sekali, bukan.


Kemudian maggot yang mengandung banyak protein ini, akan dibeli oleh para peternak ikan, burung, serta hewan ternak lainnya.


Dari bidang kesehatan lainnya, KBA Tabek Talang Babungo juga mendirikan POSYANDU, untuk mencegah stunting serta gizi buruk lainnya pada bayi, balita, serta ibu hamil.



Bersama program Kampung Berseri Astra binaan CSR PT Astra International Tbk, moga pariwisata di Indonesia bisa merata di seluruh daerah. Wisatawan pun juga jadi banyak pilihan berwisata. Selamat berlibur dan berbelanja. Teriring salam dari Ranah Minang. Terima kasih banyak udah mampir.  



Pendukung Materi:

Instagram KBA Tabek Talang Babungo

https://web.archive.org/web/20191208172817/https://www.cendananews.com/2018/12/mengenal-daerah-tabek-kampung-terpencil-nan-kini-populer.html

https://sumatra.bisnis.com/read/20201230/534/1336924/menghancurkan-kutukan-miskin-di-desa-talang-babungo

https://www.rri.co.id/wisata/632082/rumah-pintar-ikonik-desa-wisata-tabek-talang-babungo

6 comments:

  1. Wuidih, ada lagi aja tujuan jalan-jalan 🫠 jadwalin lah yuk Kak! 😅🫶

    ReplyDelete
    Replies
    1. Moga Astra ngundang blogger padang ya, untuk visiting ke kampung berseri astra di sumbar :D

      Delete
  2. Baru ngeh ternyata Jorong Tabek itu penghasil tebu yang baik :) Program Kampung Berseri Astra ini benar-benar mendukung dan mnegapresiasi segala sepak terjang dan kinerja perorangan, kelompok, dan berbagai pihak serta masyarakat dalam memajukan desa/kampungnya. Ternyata proses tebu menjadi gula kini semakin modern. KBA juga dijadikan tempat wisata yang bisa dikunjungi rombongan 10-30 orang. Menarik banget ya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Daerah sana dan sekitarnya memang pada penghasil tebu :D

      Delete
  3. Ade baru tau kalau piring ditumpuk2 itu namanya Jamba. Ciri khas banget itu kalau makan di RM Padang.

    Btw, ini keren banget ya dr desa yang tak terlihat, skrg jadi kunjungan wisata orang2 baikndr dalam dan luar negeri.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Eh bukan itu :D Jamba itu tersusun meninggi di atas dulang :D

      Delete

Hai, temans... Makasih banyak ya udah mampir. Semua komen lewat jalur moderasi dulu ya :D Don't call me "mak" or "bund", coz I'm not emak-emak or bunda-bunda :P