Menyantap daging sapi tentu ada beberapa manfaatnya bagi tubuh. Tapi ketika yang disantap merupakan daging sapi busuk, yang ada malah mendatangkan bahaya – baik secara langsung maupun perlahan. Makanya penting bagi kita untuk mengenal ciri-ciri daging sapi yang segar, maupun yang udah mulai membusuk.
Menyantap daging sapi busuk, kenali bahaya yang mengintai |
Apa kabar, teman-teman?
Sebagai orang Minang,
kami memang cukup familiar dengan rendang daging sapi. Walau rendang bisa
dibuat dari olahan apapun, tapi tetaplah pada moment tertentu, rendang yang kami santap merupakan rendang daging
sapi.
Ada beberapa orang yang
menghindari konsumsi daging sapi. Bahkan dulu almarhumah nenek setelah kena
darah tinggi, bertanyalah beliau pada dokternya.
“Dok, saya masih boleh
makan rendang sapi, nggak?”
Dokternya pun menjawab
sembari becanda, "Ya kalau ibu makannya langsung sekilo, ya nggak boleh.”
Haha...
Jadi walau orang yang
udah kena darah tinggi pun, menyantap sepotong daging sapi dalam sesekali, ya
enggak apa-apa kata dokternya. Asalkan, tensi lagi normal.
“Lagipula, biasanya
daging sapi yang digunakan untuk rendang itu kan daging sapi tanpa lemak,”
lanjut penjelasan dokternya.
Selain karena kondisi
kesehatan, adapula yang karena alasan diet, jadi nggak mau mengkonsumsi daging
sapi. Walhasil, mungkin berat badat bisa menuju pada yang diinginkan, tapi
badan malah jadi lemes dan sering pusing. Hemm... salah satunya ya bisa karena
kurang atau enggak mengkonsumsi daging sapi sama sekali.
Manfaat
Mengkonsumsi Daging Sapi
Saya tau kalau daging
sapi memang lebih mahal. Makanya kami pun memasak rendang dan segala jenis
kuliner daging sapi lainnya, ya nggak setiap hari pula, haha... Lagipula makan
itu kan juga harus bermacam-macam setiap harinya ya, biar nutrisi yang
diperlukan tubuh kita terpenuhi.
Moga Allah selalu
melancarkan rezeki kita, biar keluarga kita pun bisa menyantap daging sapi
untuk kebutuhan gizi. Karena daging sapi juga menyumbang nutrisi untuk tubuh kita.
Dalam 100 gram daging
sapi giling yang dipanggang, terdapat lemak 10%, 217 kalori, 26 gram protein,
11,5 gram lemak, vitamin B12, B3, B6, serta nutrisi lainnya.
Berikut ini 5 manfaat menyantap daging sapi:
Mencegah
Anemia
Daging sapi merupakan
sumber zat besi yang baik, terutama dalam bentuk heme – zat besi yang cuma terdapat
dalam protein hewani. Zat besi inilah yang dapat membantu tubuh kita untuk
memproduksi hemoglobin. Bagi orang yang zat besinya kurang, bisa terkena risiko
anemia defisiensi besi, karena tubuh kekurangan oksigen dalam darah.
Ciri-cirinya itu badan
jadi cepat lelah, lemah, lesu, serta gampang pusing. Mirip dengan gejala
kalau lagi nggak punya duit.
Untuk
Kekebalan Tubuh dan Membantu Proses Penyembuhan
Daging sapi juga
merupakan sumber zinc atau seng yang tinggi, untuk menghasilkan antibodi. Ini
gunanya untuk melindungi tubuh dari infeksi, membantu menyembuhkan jaringan
yang rusak, serta mendukung sistem kekebalan tubuh biar selalu sehat.
Meningkatkan
Fungsi Otot
Daging sapi merupakan
sumber protein yang mengandung semua asam amino esensial. Ini diperlukan oleh
semua orang, terutama para lansia. Protein pada daging sapi juga bermanfaat
untuk meningkatkan aktivitas otot.
Biasanya orang-orang
yang rajin workout atau nge-gym, rutin mengkonsumsi daging sapi
tanpa lemak juga. Karena daging sapi juga bisa membangun lebih banyak otot,
terutama untuk yang rutin melakukan latihan kekuatan.
Meningkatkan
Performa Latihan
Beta-alanine yang
terkandung dalam ikan dan daging, akan menghasilkan carnosine dalam tubuh.
Kalau kadar carnosine dalam tubuh kita cukup baik, ini bisa untuk mengurangi
rasa lelah.
Mempercantik
Kulit dan Rambut
Pingin punya kulit dan
rambut yang sehat, biasanya ciwi-ciwi pada berfokus pada skincare dan haircare
nih, hehe... Selain perawatan dari luar, jangan lupa dilengkapi dengan
mengkonsumsi daging sapi juga yhaa... Karena daging sapi mengandung tokoferol
dan vitamin E yang tinggi, yang berguna untuk mencegah penuaan kulit.
Bahaya Mengkonsumsi Daging Sapi Busuk
Terkadang daging sapi
yang udah mulai membusuk, terjual lebih murah. Tentu ada aja yang tertarik
untuk membeli, dengan alasan, “Ah belum busuk banget kok.” Apalagi kalau udah
dimasak dengan bumbu macam-macam, rasanya bisa jadi tetap enak.
Maksud hati pingin
makan enak dan bernutrisi, tapi karena daging sapi yang kita konsumsi itu udah
nggak segar lagi, yang ada malah mendatangkan bahaya. Mulai dari muntah-muntah
karena keracunan, hingga penyakit yang tertimbun secara perlahan.
Daging
Sapi Bisa Terkena Bakteri Patogen
Daging sapi yang
terkena atau terkontak dengan udara di sekitar, ini bisa mendatangkan bakteri.
Lalu, bakteri pun akan makin berkembang biak dalam daging busuk, karena
pendinginan yang nggak cukup.
Bakteri macam E-Coli,
H7, Salmonella, Stophylococcus Aureus, Campylobacter Jejuni ini bisa tumbuh
dalam suhu ruangan, yang bisa menyebabkan keracunan.
Daging
Sapi Bisa Terkena Bakteri Pembusukan
Daging sapi yang segar
harus disimpan dalam suhu 1,5 derajat Celcius. Lalu daging sapi yang terlalu
lama disimpan pun, apalagi dengan suhu yang kurang pas, juga bisa terkena
bakteri listeria monocygenes. Gejalanya awalnya itu mirip dengan flu, jadi
susah juga ya deteksi awalnya.
Jadi walau daging sapi
yang disimpan dalam freezer atau chiller itu awet, tetap ya semua ada
kadaluarsanya.
Berikut
ini 6 Bahaya dari Mengkonsumsi Daging Sapi Busuk:
Muntah-Muntah
Daging sapi yang udah
membusuk, bisa bikin seseorang jadi keracunan. Gejala awalnya bisa
muntah-muntah.
Gangguan
Pencernaan
Selain muntah-muntah,
bakteri E-Coli pada daging busuk juga bisa bikin seseorang jadi terkena diare.
Tipes
Seringkali kita dengar
ya, kalau orang-orang yang terkena tipes ini karena makanan yang kurang terjaga.
Bakteri salmonella typhi pada daging busuk, bisa bikin seseorang terkena tipes
juga.
Gangguan
Saraf atau Meningitis
Daging kalengan atau
daging yang diawetkan, tapi nggak dalam proses yang tepat, bisa mendatangkan
bakteri clostridium batulinum. Bakteri ini menyerang sistem saraf yang bisa
menyebabkan meningitis.
Ciri-Ciri Daging Sapi yang Segar dan yang Busuk
Mengingat bahaya
mengkonsumsi daging sapi busuk ini cukup parah, makanya penting sekali bagi
kita untuk paham cara memilih daging sapi yang segar.
Karena saya juga kurang paham akan daging sapi yang segar, makanya saya pun harus banyak belajar tentangciri-ciri daging sapi yang segar, serta kayak gimana pula ciri-ciri daging sapi yang busuk itu.
Steak
Hotel by Holycow – Rekomendasi Menu Steak Siap Santap
Menu di Steak Hotel by Holycow |
Bagi kita-kita yang
pecinta steak, tentunya kita pingin menyantap steak dari daging yang segar, juicy, serta diolah dengan bumbu dan
proses memasak yang bikin steak-nya jadi maknyusss...
Steak Hotel by Holycow
bisa menjadi rekomendasi bagi kita-kita penyuka steak nih. Berawal dari Ibu
Wynda Mardio – sang founder Holycow,
seorang ibu rumah tangga yang ingin menyajikan steak dari daging wagyu dengan
harga terjangkau.
Kalau yang namanya
ibu-ibu, biasanya paham banget deh cara memasak yang enak dengan biaya
terjangkau, hehe...
Oh ya, teman-teman
tentunya udah tau ya, kalau wagyu merupakan potongan daging dari berbagai ras
sapi terbaik di Jepang. Ciri-ciri daging wagyu ini punya corak macam marmer
gitu. Selain rasanya yang lebih juicy,
daging wagyu ini juga punya asam lemak omega 3 dan 6 yang lebih besar. Nutrisi
lainnya pun juga lebih banyak.
Steak Hotel by Holycow
menyajikan berbagai macam menu daging sapi, mulai dari sirloin, tenderloin,
hingga rib eye. Bagi teman-teman yang ingin menyantap daging yang lebih gurih
lemak, bisa memilih sirloin steak. Lalu bagi yang lagi diet, bisa memilih
tenderloin steak yang rasa lemaknya lebih sedikit. Rib eye tentu ditujukan bagi
penggemar iga.
Selain beef steak, menu lainnya pun juga ada.
Mulai dari chicken, fish, nggak lupa
dilengkapi dengan menu salad dan sayuran lainnya juga.
Steak Hotel by Holycow
bisa jumpai di beberapa restoran di Jakarta, Depok, Tangerang, Bandung,
Semarang, Pekanbaru, dan Surabaya. Moga nanti Holycow juga hadir di kota-kota
lainnya ya...
Oke, ini dia sharing saya tentang daging sapi segar dan busuk, serta rekomendasi kulineran steak daging sapi premium di Steak Hotel by Holycow. Moga bermanfaat bagi teman-teman juga ya. Makasih banyak ya udah mampir
No comments:
Post a Comment
Hai, temans... Makasih banyak ya udah mampir. Semua komen lewat jalur moderasi dulu ya :D Don't call me "mak" or "bund", coz I'm not emak-emak or bunda-bunda :P