Konon katanya, rezeki nggak akan kemana. Adapula yang bilang, takkan lari jodoh dikejar. Jadi setelah lulus kuliah, baiknya cari kerja dulu atau nikah dulu? Bagi laki-laki, jelas bekerja dulu yang dipilih. Lantas bagaimana dengan perempuan?
Apa kabar, teman-teman?
Bekerja para sebuah
perusahaan merupakan salah satu target (calon) mahasiswa, setelah lulus kuliah.
Bahkan sebelum memutuskan untuk memilih universitas dan jurusan, biasanya kita
pun juga udah punya angan-angan, kalau setamat kuliah nanti, pingin bekerja ini
atau itu.
Tapi seiring waktu
berjalan, kedekatan dengan seseorang terkadang bikin calon lulusan sarjana jadi
galau... Enaknya cari kerja dulu atau nikah dulu ya... Bagi laki-laki, jelas
pilihan utamanya adalah mencari pekerjaan dulu. Karena calon mertua nggak akan
menanyakan apa makanan favoritmu, tapi apa pekerjaanmu? Hahahah...
Nah bagi perempuan nih,
terkadang ada yang jadi galau. Bahkan maaf, bagi yang belum punya hubungan
serius pun, banyak pula yang galau. Biasanya karena mendengar sumbang saran
tanpa diminta, haha... Konon katanya, kalau perempuan berkarir bagus dan
bergaji gede, ntar cowok-cowok jadi pada takut ngedeketin. Jadilah mereka
berpikir, udahlah ketemu ayang jodoh dulu aja, baru ntar cari kerja.
Jadi untuk mahasiswi
calon sarjana, sebaiknya cari kerja dulu atau nikah dulu? Well, kalau boleh saya menyarankan, alangkah baiknya memutuskan
untuk mencari pekerjaan terlebih dahulu.
Kenapa gitu, Nit?
5
Alasan Kenapa Perempuan Sebaiknya Bekerja Dulu Sebelum Menikah
Sekali lagi, ini cuma
saran saya pribadi ya. Dari hasil pengalaman saya juga sebagai tim rekrut teachers sewaktu bekerja di lembaga
kursus, dari hasil mendengar beberapa perempuan, serta diskusi dengan
teman-teman tim rekrut karyawan juga.
Perempuan
Single Lebih Diutamakan
Ketika ada 2 perempuan
yang sama bagus kualitasnya, tapi yang 1 masih single dan yang 1 nya lagi pengantin baru. Biasanya perusahaan akan
lebih menerima yang masih single.
Kenapa? Karena kalau yang pengantin baru, mungkin aja dalam waktu dekat akan
hamil, kemudian belum genap setahun udah harus cuti melahirkan.
Calon karyawati single pun biasanya ditanya, apa dalam waktu
dekat akan menikah. Adapula perusahaan yang menerapkan, karyawati baru nggak
boleh menikah dalam setahun ke depan.
Jadi alangkah baiknya,
bekerja aja dulu untuk setahun atau 2 tahun. Setelah itu bisa memutuskan untuk
menikah.
Ini biasanya sih kalau
untuk bekerja full time ya. Kalau
kayak pekerjaan part time atau freelance, biasanya sih aturannya longgar
aja kok.
Seandainya
Resign, Udah Punya Pengalaman Kerja
Ada beberapa perempuan
yang kondisi kehamilannya mengharuskan untuk bedrest. Atau setelah melahirkan, ingin mengurus anak sendiri.
Jadilah perempuan memilih untuk resign.
Entah sementara sampe anak lumayan besar, atau memang seterusnya memutuskan
untuk jadi ibu rumah tangga.
Takdir hidup nggak ada
yang tau. Mungkin di kemudian hari, bagi perempuan yang memutuskan untuk resign seterusnya pun, mana tau ada kondisi
yang mengharuskan untuk bekerja lagi. Atau terbersit keinginan untuk kembali
bekerja.
Nah, (surat) pengalaman
kerja inilah yang merupakan salah satu modal bagi para ibu, untuk kembali
bekerja. Walau dari sisi usia, mungkin udah nggak terbilang produktif. Ada
banyak pekerjaan yang nggak melulu mencari tenaga muda. Misalnya guru TK,
kadang ibu-ibu yang udah punya anak yang lebih diutamakan.
Jadi
Punya (Sedikit) Tabungan Sebelum Menikah
Dengan bekerja,
perempuan akan punya penghasilan sendiri yang sebagiannya ditabung.
Walau bukan berarti harus punya tabungan sekian juta, tapi setidaknya perempuan
jadi bisa punya sedikit tabungan. Mungkin bisa untuk tambah-tambah biaya nikah
atau berumah tangga.
Jadi
(Makin) Belajar Mengalokasikan Keuangan
“Yah, Nit. Boro-boro
mau nabung. Gaji aja begitu dapet, langsung abis buat bayar ini itu, dan
sisanya dihemat-hemat buat makan dan ongkos.”
Well,
kalaupun demikian, setidaknya perempuan udah belajar mengalokasikan pos-pos
keuangan. Walau sebelumnya mungkin udah banyak belajar mengalokasikan uang
jajan bulanan atau mingguan. Tapi dengan bekerja, jadi bisa makin belajar kan.
Jadi
(Makin) Paham Dunia Kerja Pasangan
Kala itu ada video dari
sebuah media sosial, tentang seorang istri yang bersungut-sungut kalau dia
capek ngurus anak seharian, sementara suaminya begitu pulang langsung tidur,
padahal kan kerjanya di kantor cuma duduk-duduk aja. Hihihi... terlepas itu cuma
konten atau bukan, tapi perempuan yang menganggap demikian memang ada.
Belajar atau mencari
tau memang bisa lewat apa aja. Termasuk memahami dunia kerja pasangan. Tapi
dengan kita pernah bekerja juga, perempuan jadi makin paham akan dunia kerja
kan. Jangan suaminya ngantor seharian, lantas dibilang kerjanya cuma
duduk-duduk aja, haha...
Ketika
Jodoh Udah di Depan Mata
Tapi, ada pula beberapa
perempuan yang ayang pacarnya udah siap menuju ke pernikahan, selepas si
perempuan wisuda. Adapula perempuan yang diajak taaruf oleh lelaki shalih, dan bersedia untuk meminang.
Bukankah sebaik-baiknya kedekatan adalah pernikahan? Terlebih lagi, pernikahan
merupakan ibadah, sementara perempuan nggak wajib kok mencari uang.
Kalau memang demikian,
jangan pernah ragu juga untuk memutuskan menikah. Kalau memang rezeki, bekerja full time setelah menikah pun ya dapet
aja kok. Lagipula sekarang dunia karir mah lebih luas. Nggak bisa bekerja full time pada perusahaan, perkerjaan
yang bisa dilakukan di rumah pun juga banyak.
Saya pun dulu meniatkan
bekerja full time di luar rumah, cuma
semasa single aja. Kalau sekarang
udah bekerja di rumah aja. Cuma... ya masih single,
hahah...
Yang
Terpenting Selalu Persiapkan Diri
Mau nikah dulu atau
kerja dulu, yang terpenting selalu siapkan diri. Bahkan sejak sebelum
memutuskan universitas dan jurusan yang dituju, persiapkanlah segala
sesuatunya, biar nantinya kita mudah untuk mendapatkan pekerjaan.
Apa aja yang perlu dipersiapkan? Nih list-nya
udah lengkap banget. Nanti teman-teman bisa evaluasi juga, mana aja yang perlu
di-upgrade. Ini berlaku untuk laki-laki maupun perempuan ya. Klik aja link ini ya -) Cara Mudah Mendapatkan Pekerjaan
Saya nggak bilang,
kalau setelah mengikuti semua list-nya,
lantas kita jadi mudah mendapatkan pekerjaan. Tapi yang terpenting, ikhtiar
kita udah maksimal. Jangan lupa untuk melibatkan Tuhan sedari awal, biar
ikhtiar kita pun dimudahkan.
Oke, ini dia sharing saya tentang dunia kerja. Moga bermanfaat bagi teman-teman juga ya. Makasih banyak ya udah mampir.
No comments:
Post a Comment
Hai, temans... Makasih banyak ya udah mampir. Semua komen lewat jalur moderasi dulu ya :D Don't call me "mak" or "bund", coz I'm not emak-emak or bunda-bunda :P