Cara memasak dendeng lambok yang empuk. Dendeng batokok goreng basah, dengan sambal balado merah. Rekomendasi masakan padang olahan daging sapi.
Apa kabar, teman-teman?
Selain rendang,
potongan daging sapi tanpa lemak, biasanya juga dijadikan dendeng. Bedanya,
kalau dendeng memang potongannya lebih pipih. Bahkan dendeng khas Minang tampilannya
lebih tipis dan melebar. Orang Minang menyebutnya dengan dendeng batokok, alias
dendeng yang ditokok atau dipukul hingga pipih.
Oh ya, kalau
teman-teman mau memasak rendang khas Minang, bisa mampir ke link ini ya -) Resep Rendang Hitam Padang Pariaman
Dendeng batokok ada 2
macam, yaitu dendeng masiak dan dendeng lambok. Dendeng masiak merupakan
dendeng kering. Daging yang udah dipipihkan, kemudian digoreng dalam api pelan
hingga kering, kehitaman, dan garing.
Lalu dendeng lambok
merupakan sebaliknya, yaitu dendeng basah. Lambok dalam bahasa Minang artinya “lembab”.
Dendeng lambok ini mengingatkan saya akan masakan ayam pop, yaitu daging yang
digoreng asal. Jadi tampilannya ya macam daging rebus aja, cuma ada rasa minyak
karena digoreng sebentar.
Mungkin teman-teman mau
masak ayam pop juga, bisa dilihat cara memasaknya pada link ini ya -) Resep Ayam Pop
Saya sendiri baru
belakangan ini tau, kalau ada dendeng lambok. Karena dulu yang almarhumah nenek
ajarkan, dendeng itu ya dimasak hingga kering, kehitaman, dan garing. Dulu ini buat saya masakan yang cukup sulit,
haha... Karena daging dendeng itu kan warnanya hitam, jadi saru dengan warna
daging hangus, hahah...
Memasak dendeng lambok,
memang untuk bahan-bahan dan cara memasaknya terbilang sama. Cuma kalau dendeng
lambok nggak perlu digoreng sampe kering.
Dendeng Masiak - kompornya boleh dikasih sama Cosmos :P |
Pada post ini, saya nggak share lagi cara merebus dan memotong
daging dendeng, biar empuk dan nggak hancur. Teman-teman bisa langsung mampir
ke post sebelumnya aja ya. Boleh klik
link ini aja -) Resep Dendeng Masiak – Dendeng Batokok Balado Kering
Yuk sekarang kita
siapkan bahan-bahannya...
Cara
membuat dendeng lambok, ini dia bahan-bahan yang diperlukan:
300 – 500 gram daging
sapi (daging untuk rendang)
Secukupnya air untuk
rebusan pertama
Setengah gelas air
untuk rebusan kedua, gelas sedang
3 sdm air asam jawa
Secukupnya minyak
goreng
Giling
halus untuk rebusan daging:
4 siung bawang putih
½ sdt lada
¼ sdt garam
¼ sdt Royco
Giling
agak kasar untuk sambal:
20 buah cabe merah
5 buah cabe rawit merah
5 siung bawang merah
2 ruas jeruk nipis
½ sdt garam
½ sdt penyedap
Lalu
ini cara membuat dendeng lambok:
Cuci daging sapi hingga
bersih. Mohon maaf, saya terbiasa untuk mencuci daging sapi sebelum dimasak ya.
Untuk teman-teman yang beda, follow your own choice ya, hehe...
Letakkan daging pada
panci, kasih secukupnya air, lalu rebus hingga kurang lebih 30 menit. Angkat.
Iris daging
tipis-tipis. Akan lebih gampang kalau irisnya serong, biar tipis dan melebar.
Siapkan ulekan,
letakkan satu persatu irisan daging, lalu tokok atau getok hingga makin tipis
dan melebar.
Air sisa rebusannya
disaring dulu aja biar bening, lalu masukkan irisan daging, bumbu, dan setengah
gelas air. Rebus kembali dengan api pelan hingga dagingnya empuk. Cobain ya air
rebusannya, mungkin garamnya kurang.
Matikan kompor,
masukkan air asam jawa. Aduk pelan hingga merata. Diamkan sebentar ya biar air
asam jawanya meresap.
Panaskan minyak, lalu
goreng daging dengan api sedang, kurang lebih 10 menit. Jadi dagingnya nggak
sampe berkulit ya. Angkat, tiriskan.
Lanjut
kita masak sambal balado ya:
Panaskan minyak, bisa
gunakan minyak yang baru, atau sisa goreng daging yang udah disaring.
Masukkan bahan sambal,
masak dengan api sedang hingga matang. Ini kurang lebih 10 menit.
Ini pedasnya cukup
berasa. Kalau cabe merah di Sumbar pedasnya udah berasa, jadi kami memasak itu
nggak perlu ditambahkan cabe rawit merah, hehe... Kalau di Jakarta, masak
sambal balado, saya selalu menambahkan sedikit cabe rawit merah yang digetok
kasar aja, atau dihaluskan juga kalau mau yang lebih pedas.
Oke, ini dia resep dendeng lambok yang saya buat. Moga bisa jadi rekomendasi masakan teman-teman ya, terutama penyuka kuliner Minang. Makasih banyak ya udah mampir...
No comments:
Post a Comment
Hai, temans... Makasih banyak ya udah mampir. Semua komen lewat jalur moderasi dulu ya :D Don't call me "mak" or "bund", coz I'm not emak-emak or bunda-bunda :P