Layaknya tahun baru masehi, pada tahun baru Imlek juga nggak ada salahnya kan untuk membuat sebuah atau beberapa resolusi untuk di tahun ini. Beberapa pilihan produk asuransi dari FWD Insurance juga bisa dimasukkan dalam salah satu resolusi.
Apa kabar, teman-teman?
Waktu pertama kali saya
jadi English teacher, itu di sebuah
English course yang owner dan hampir seluruh muridnya itu
keturunan Tionghoa. Jadi sedikit banyak, saya mengenal tentang budaya warga
keturunan Tionghoa, termasuk hari besar macam Natal, Paskah, dan lainnya.
Lalu ketika tempat
lesnya ditutup, beberapa muridnya ada yang meminta saya untuk mengajar di rumah
mereka. Makin terbiasalah saya dengan budaya mereka, salah satunya adalah
Imlek.
Layaknya umat Islam
yang akan menyambut lebaran, bisa sejak sebulan sebelumnya. Warga keturunan
Tionghoa pun juga demikian, kurang lebih. Mulai dari kami di tempat les yang
mengadakan lomba bikin kartu ucapan Imlek, yang hadiahnya adalah angpao dari
Oma Owner. Lalu ibu ibu yang udah
rame membicarakan kue kue Imlek, hihihi...
Saat saya mulai ngajar
privat di rumah mereka, tiap menjelang Imlek itu, rumah mereka mulai dipenuhi
dengan makanan dan minuman khas Imlek. Kayak tumpukan kue keranjang yang siap
untuk dibagikan, termasuk untuk saya dong.
Lalu ada jeruk, cokelat
dan permen dengan warna-warna cerah, kue-kue kering, serta nggak ketinggalan,
kue lapis yang harganya 500 ribu lebih seloyangnya, wow... Ini yang paling saya
tunggu-tunggu, haha... Disuguhin kue lapis sultan. Oh ya, semua makanan dan
minuman yang disuguhi maupun diberikan ke saya, tentunya yang halal ya...
Kemudian tibalah waktu
Imlek. Tentunya saya libur mengajar mereka. Kembali lagi setelah beberapa hari
Imlek, cerita dari anak-anak murid pun bertaburan. Tentunya tentang perayaan
Imlek di rumah mereka atau di rumah Emak Engkong. Serta berapa banyak angpao
yang tahun ini mereka dapatkan.
Angpao memang nggak
lepas dari perayaan Imlek ya, terutama bagi anak-anak. Biasanya angpao
diberikan oleh Emak Engkong, Om Tante, atau Cece Koko yang udah menikah.
Diberikan pada adik, keponakan, maupun cucu yang belum menikah.
Walau tentunya kita
percaya, bahwa berbagi rezeki lewat berbagi angpao nantinya akan “kembali
lagi”, tapi tentunya kita juga mesti punya persiapan kan. Jangan sampai,
perayaan Imlek dan bagi-bagi angpao ini malah bikin kita jadi boncosss... Bukan
berarti berpelit ria loh ya, tapi kita kelola keuangan biar angpao terbagi dan
keuangan kita pun tetap oke.
Berikut
ini beberapa tips yang bisa digunakan untuk menghadapi persiapan Imlek dan
bagi-bagi angpao. Bisa kita terapkan untuk tahun-tahun mendatang juga kan:
Berikan Sesuai Budget
Ketika niat kita
berbagi angpao adalah untuk membuat adik, keponakan, atau cucu bahagia,
sekaligus berbagi rezeki, tentu kita akan menyiapkan uang yang sesuai budget
kita. Bukan untuk pamer yang bikin kita jadi memaksa diri untuk ngasih yang
paling banyak.
Kita juga bisa sisihkan
tiap bulan dari penghasilan untuk angpao ini. Jadi ketika Imlek tiba, tinggal
bongkar tabungan aja deh...
Makan Bersama di Rumah
Menyiapkan masakan dan
cemilan di rumah, lalu mengundang keluarga besar atau teman datang ke rumah,
tentunya akan lebih hemat, selain lebih santai. Mamanya murid saya biasa
menyiapkan mie goreng panjang umur, ikan bandeng yang besarrr, dan masakan khas
Imlek lainnya, untuk menyambut tamu yang datang.
Saat Imlek tiba, mereka
memang akan berkumpul di rumah Emak Engkong atau salah satu Om Tante. Nah
biasanya mamanya murid dan saudara-saudaranya akan bawa masakan juga. Ini
tentunya akan meringankan tuan rumah juga kan.
Berburu Diskon Saat
Imlek
Berkumpul bersama saat
Imlek tentunya diisi kegiatan yang asyik. Salah satunya bisa dengan hunting diskon bareng-bareng nih,
hihihi...
Kayak FWD Insurance yang juga nggak
ketinggalan dong bagi-bagi diskon untuk produk asuransi:
FWD Bebas Handal
FWD Cancer Protection
Bebas Rencana
dan Bebas Aksi
Mana tau ada anggota
keluarga yang belum memiliki asuransi jiwa maupun asuransi kesehatan, jadi bisa
sekalian bagi-bagi pengalaman kan ya...
Perhatikan Gaya Hidup
Walaupun saat Imlek
bertabur makanan dan minuman yang menggugah selera, tentunya tetap kita makan
secukupnya ya... Jangan bablas, nanti dietnya gagal, haha...
Lalu walaupun
kumpul-kumpul keluarga, jangan pula sampai larut malam atau bahkan sampai pagi,
yang bikin kita jadi kurang tidur deh.
Orang-orang Tionghoa
memang terkenal dengan gaya hidupnya yang sehat ya, dari makanan minuman dan
gaya hidup lainnya. Tentu nggak ada salahnya untuk kita ikuti kebiasaan baik ini.
Oke, ini dia cerita
saya tentang suasana Imlek bersama murid-murid yang selalu saya kangenin. Moga
bermanfaat untuk teman-teman ya. Makasih banyak ya udah mampir...
No comments:
Post a Comment
Hai, temans... Makasih banyak ya udah mampir. Semua komen lewat jalur moderasi dulu ya :D Don't call me "mak" or "bund", coz I'm not emak-emak or bunda-bunda :P