Melalui kampanye #KejuAsliCheck, KRAFT mengajak masyarakat Indonesia - terutama ibu-ibu, untuk makin memahami cara memilih keju cheddar dengan bahan baku yang tepat dan berkualitas baik.
Tips memilih keju cheddar yang berkualitas baik |
Apa kabar, teman-teman?
Selain gurih, mudah dijumpai,
serta harganya pun cukup terjangkau, menjadikan keju cheddar diminati banyak
orang. Teman-teman sendiri juga doyan makanan atau minuman dari olahan keju,
nggak? Atau bahkan hobi cemilin keju juga kayak saya, haha...
Keju cheddar memang banyak
kita jumpai. Mulai dari warung dekat rumah, di pasar, minimarket, maupun supermarket. Jenis dan ukuran kemasannya pun juga makin beragam. Selain rasanya yang enak,
banyak orang menyantap keju cheddar karena kandungan protein serta nutrisi
lainnya.
Tapi, keju cheddar yang
kayak gimana sih, yang bahan bakunya tepat serta berkualitas baik. Jangan sampe, keju cheddar yang kita pilih malah lebih banyak mengandung air atau tepung aja. Kebutuhan
protein dan nutrisi lainnya malah jadi nggak terpenuhi kan...
Keju
– Makanan yang Ditemukan Secara Nggak Sengaja
Tips memilih keju cheddar yang asli dan bernutrisi |
Kita semua tentunya udah tau ya, kalau keju merupakan makanan yang berasal dari susu. Lengkapnya, keju merupakan makanan yang dihasilkan dengan cara memisahkan zat-zat padat dalam susu, melalui proses pengentalan atau koagulasi.
Nah proses pengentalan
ini dilakukan dengan bantuan bakteri atau enzim rennet.
Dalam sebuah susu, bisa
diproduksi berbagai variasi produk keju. Tergantung dari tipe susu, metode
pengentalan, temperatur, metode pemotongan, pengeringan, pemanasan, serta
proses pematangan keju dan pengawetannya.
Biasanya, hewan yang
dijadikan sumber air susu untuk pembuatan keju, tentunya sapi ya. Tapi ternyata
juga ada hewan lainnya, kayak unta, kambing, domba, kuda, serta kerbau.
Nantinya akan menjadi beberapa tipe keju lokal.
Keju merupakan makanan
yang udah ada sejak zaman prasejarah. Wow... Uniknya lagi, ditemukannya secara
nggak sengaja lho. Eh, gimana ceritanya...
Jadi dulu itu, zamannya
manusia prasejarah mulai berpindah dari kehidupan nomaden ke beternak kambing,
domba, dan sapi. Nah karena mereka belum memahami kebersihan, kena sinar
matahari dan panas api juga, makanya susu yang mereka simpan dalam bejana,
rasanya jadi asam dan kental. Tapi masih enak untuk dimakan. Inilah pertama
kalinya keju krim asam (sour cream
cheese) ditemukan.
Sementara untuk keju
krim manis (sweet cream cheese), ini
ditemukan oleh para pemburu yang membunuh anak sapi. Ketika perut anak sapi itu
dibuka, ditemukan sesuatu yang warnanya putih dan rasanya pun enak.
Adanya enzim rennet
dalam perut sapi itu yang membuat susu jadi kental. Yang sekarang kita sebut
dengan keju.
Adapula cerita lainnya.
Keju pertama kali ditemukan oleh seorang pengembara dari Arab. Dia naik kuda
dengan membawa susu di pelana. Susunya berubah jadi pucat dan ada gumpalan
berwarna putih. Ternyata pelana tersebut terbuat dari perut binatang yang
mengandung enzim rennet. Karena pengaruh cuaca yang panas pula, makanya susu
pun berubah menjadi keju.
Jenis-Jenis Keju
Tips memilih keju cheddar terbaik |
Kalau ngomongin jenis-jenis keju, ini banyak juga ya. Tapi untuk keju yang cukup populer, dan bisa diterima oleh lidah masyarakat Indonesia pada umumnya adalah keju cheddar, parmesan, mozarella, edam, serta cream cheese. Tentu masih ada jenis keju lainnya, yang juga biasa digunakan oleh restoran maupun untuk konsumsi rumahan.
Keju cheddar
merupakan jenis keju keras. Keju cheddar pertama kali ditemukan di desa
Cheddar, Somerset, Inggris. Bentuk keju cheddar ini biasanya persegi panjang.
Kalau untuk warnanya, misal keju cheddar-nya masih muda, akan berwarna putih
gading dan sedikit lunak. Sementara makin tua, warnanya akan kuning dan sedikit
keras.
Keju cheddar merupakan jenis keju yang paling gampang dijumpai di Indonesia. Biasanya, keju cheddar ini dijual dalam bentuk balok agak beku, maupun lembaran.
Keju cheddar ini punya
kalsium yang tinggi. Makanya bagus banget untuk anak-anak yang dalam masa
pertumbuhan.
Dalam 100 gram keju
cheddar, bisa mencapai 72% kebutuhan kalsium harian. Sementara lemak jenuhnya
33 gram atau 51% dari kebutuhan lemak harian. Kalorinya mencapai 451, sementara
proteinnya mencapai 24. Lalu sodiumnya mencapai 27% dari kebutuhan harian pula.
Jadi untuk yang terkena penyakit jantung, stroke, dan obesitas, jangan mamam banyak-banyak yaaa...
Nutrisi
Pada Keju
Nutrisi pada keju cheddar |
Pada sepotong keju mengandung protein, lemak, kalsium, serta vitamin. Dalam 1 pon keju, memiliki protein dan lemak yang sama dengan 1 galon susu.
Keju biasanya dikonsumsi oleh segala usia, bahkan mulai bayi sekalipun. Ini dia beberapa manfaat mengkonsumsi keju untuk bayi, balita dan anak-anak, serta orang dewasa.
Manfaat
Mengkonsumsi Keju Pada Bayi
Selain mengandung protein,
lemak, dan vitamin, keju merupakan makanan yang tinggi kalsium dan kalori, yang
bisa membantu pertumbuhan gizi bayi. Bayi diperkenankan makan keju mulai usia 6
– 9 bulan. Ada juga dokter anak yang menyarankan mulai usia 8 – 10 bulan.
Kenapa beda-beda gitu?
Karena perkembangan tiap bayi kan juga beda-beda. Jadi baiknya memang
konsultasikan dulu pada bidan atau dokter anak ya. Termasuk apakah si bayi
punya alergi atau enggak.
Keju untuk bayi bisa
diberikan sebagai campuran MPASI. Jangan lupa dilengkapi dengan nutrisi lainnya
ya, biar gizi seimbang adek bayi selalu terpenuhi.
Manfaat
Mengkonsumsi Keju untuk Balita dan Anak-Anak
Kalau sejak usia MPASI
aja, bayi udah dibolehkan untuk menyantap keju, bisa diteruskan pada balita dan
anak-anak yang tumbuh kembangnya masih terus berlanjut.
Ini dia beberapa kandungan
gizi pada keju untuk balita dan anak-anak:
Keju mengandung kalsium
dan fospor, yang berguna untuk pembentukan tulang dan gigi, serta mencegah
terjadinya osteoporosis.
Kadar protein pada keju
juga bagus untuk kesehatan otot.
Asam lemak linoleat dan
linolenat pada keju, ini juga bisa membantu perkembangan serabut-serabut sel
saraf dan otak.
Keju juga mengandung
vitamin A yang bagus untuk menjaga kesehatan mata.
Magnesium, seng, dan
selenium pada keju, juga dapat membantu proses metabolisme aneka zat gizi.
Biasanya para ibu atau ayah senang menyiapkan parutan atau lembaran keju di atas roti, untuk sarapan maupun bekal sekolah anak-anak. Bisa juga untuk menu lainnya, karena keju biasanya memang disukai anak-anak ya.
Kayak yang saya kutip
dari dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes, yang terpenting dalam mengatur menu makan
anak-anak adalah:
Sesuai waktu. Jadi
berikan nutrisi di semua waktu makan, termasuk cemilan. Karena porsi makan
anak-anak itu sedikit, jadi jangan sampe kekurangan nutrisi.
Sesuai jumlah. Bukan
porsi makan yang harus besar, tapi makanan yang padat gizi.
Sesuai jenis. Pastikan
jenis makanan itu mengandung gizi seimbang.
Nggak cuma untuk bayi,
balita, dan anak-anak aja, orang dewasa juga dianjurkan lho untuk mengkonsumsi
keju. Karena manfaatnya juga nggak kalah banyak nih...
Berikut ini kandungan
gizi pada keju untuk orang dewasa:
Untuk ibu hamil,
menyantap keju ternyata bisa mengurangi risiko lebih kecil menderita eksim,
pada bayi yang dilahirkan.
Lalu asam lemak tak
jenuh CLA pada keju, juga bagus untuk mencegah terjadinya kanker.
Orang-orang yang senang
menyantap keju juga mengalami penurunan risiko penyakit jantung koroner hingga
14%.
Sementara antioksidan
glutathione pada keju, berguna untuk kesehatan otak dan mencegah degenerasi saraf,
karena penuaan.
Apa
Keju Bisa Bikin Gemuk?
Karena keju juga
mengandung lemak, biasanya orang-orang yang lagi menjalankan program diet, jadi
takut menyantap keju ya, hehe... Apa iya, katanya keju bisa bikin gemuk?
Dalam selembar keju
cheddar, ada sekitar 9 gram lemak. Lalu 5 gram di antaranya adalah lemak jenuh.
Kandungan lemak ini bisa mencukupi sekitar 25% dari kebutuhan lemak harian
kita.
Angkanya memang cukup
tinggi ya, tapi lemak juga diperlukan lho untuk tubuh kita, walau lagi
menjalankan program diet sekalipun. Jadi walau lagi penurunan berat badan,
jangan takut mamam keju yak, hihi... Yang penting jangan bablas, haha... Ntar
gagal diet mulu dong...
Cara Memilih Keju Cheddar yang Asli dan Bernutrisi
Kampanye #KejuAsliCheck dari KRAFT |
Dari hasil survey yang dilakukan oleh brand keju cheddar KRAFT pada ibu-ibu,
ada lebih dari 50% para ibu (dan keluarganya) yang mengkonsumsi keju. Mulai
dari 1 hingga 7 kali dalam seminggu.
Tapi ternyata, lebih
dari 61% yang nggak ngeh kalau keju cheddar di pasaran itu, nggak semua bahan
utamanya keju cheddar. Karena memang nggak terbiasa untuk membaca tabel
komposisi, serta nutrisi pada kemasan.
Saya juga gitu kok.
Yang dibaca duluan mah harga promo aja, hahahah... Makanya mulai sekarang,
kita-kita harus makin aware ya dengan
komposisi serta nutrisi pada suatu kemasan, termasuk saat membeli keju cheddar.
Makanya melalui kampanye
#KejuAsliCheck, KRAFT pingin membantu para ibu (dan juga ayah tentunya), dalam
memilih keju cheddar dengan komposisi yang tepat dan berkualitas. Tentunya
mengacu pada anjuran BPOM dengan melihat label pangan pada kemasan.
Ada
2 hal yang mesti diperhatikan dalam memilih keju cheddar yang tepat dan
berkualitas:
Lihat
Komposisi Bahan Utama
Pada pengaturan Badan POM
NO. 31 Tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan dan Pengaturan Perubahannya
(PerBPOM No.20 Tahun 2021), BPOM mengatur bahwa label pangan olahan memang
sangat penting.
Tujuannya sebagai
sarana komunikasi antara produsen ke konsumen. Jadi konsumen bisa memutuskan
sebelum membeli.
Ini dia yang perlu
dilihat dalam sebuah kemasan pangan olahan, sesuai anjuran BPOM:
Tabel pangan pada makanan olahan - BPOM |
Pada tabel komposisi bahan baku, ditulis dari yang paling banyak digunakan hingga yang sedikit.
Begitupun dengan produk
keju cheddar. Pastikan keju menempati urutan pertama. Bukan malah air atau
tepung yang berada di barisan nomer satu.
Komposisi bahan baku pada keju cheddar KRAFT |
Nih misalnya pada kemasan KRAFT, keju cheddar ditempatkan pada urutan pertama. Karena dari yang saya baca, KRAFT memang menggunakan keju cheddar asli New Zealand sebagai bahan utama.
Lihat
Klaim Nutrisi atau Informasi Nilai Gizi
Kalau tentang informasi
nilai gizi, diatur dalam Peraturan BPOM No.22 Tahun 2019 tentang informasi
nilai gizi pada label pangan olahan.
Informasi Nilai Gizi
(NIG) sendiri merupakan daftar kandungan zat gizi dan non gizi pangan olahan,
sebagaimana produk pangan olahan dijual sesuai dengan format yang dibakukan.
Berikut ini cara
membaca nilai gizi dalam suatu kemasan pangan olahan:
Cara membaca Informasi Nilai Gizi dari BPOM |
Cara membaca Informasi Nilai Gizi dari BPOM |
Cara membaca Informasi Nilai Gizi dari BPOM |
Cara membaca Informasi Nilai Gizi dari BPOM |
Informasi Nilai Gizi pada keju cheddar KRAFT |
Kayak yang saya lihat pada kemasan KRAFT juga, ternyata keju cheddar-nya KRAFT ini udah dilengkapi nutrisi calcimilk yang kaya akan kalsium, sumber protein, serta vitamin D.
Jadi dengan menyantap
keju cheddar-nya KRAFT, udah bisa mencukupi 30% kebutuhan kalsium harian,
sumber vitamin D, serta protein.
Sisanya kita lengkapi
dengan nutrisi lainnya ya, karena memang nggak ada 1 bahan pangan pun, yang langsung
bisa mencukupi kebutuhan nutrisi kita.
Selain itu, dari yang saya baca juga, KRAFT ternyata nggak menggunakan perisa tambahan. Jadi rasa gurihnya memang dari keju cheddar asli New
Zealand ya. Muantappp...
Kalau dari saya,
ada 2 tambahan lainnya yang juga nggak kalah penting:
Lihat
Label Halal dan Izin BPOM
Sebagai umat Islam, tentu makanan dan minuman yang kita konsumsi, haruslah yang halal. Begitupun dengan membeli keju cheddar.
Label halal MUI dan izin BPOM pada keju cheddar KRAFT |
Ini contoh label Halal MUI pada kemasan KRAFT serta izin BPOM-nya.
Lihat
Tanggal Kadaluarsa
Tanggal pembuatan dan kadaluarsa pada keju cheddar KRAFT |
Niatnya pingin makan
enak dan bernutrisi, tapi malah bisa jadi bahaya kalau ternyata makanan itu
udah kadaluarsa ya, haha... Makanya penting banget untuk melihat expired date pada kemasan.
Selain komposisi bahan
baku dan nutrisi yang udah sesuai standar, KRAFT yang merupakan salah satu produk unggulan dari
Mondelez Indonesia ini, juga punya beragam pilihan. Jadi bisa kita sesuaikan ya
dengan kebutuhan.
Teman-teman biasa pakai
yang mana nih dari beberapa varians
keju cheddar KRAFT di bawah ini?
KRAFT Milky Soft –
kejunya lebih creamy dan lembut. Enak
buat tambahan lauk dan dimakan langsung.
KRAFT Singles Regular –
untuk penyuka keju lembaran. Ada kemasan 5 dan 10 lembar.
KRAFT Singles Light –
ini dia keju dengan kalori yang lebih rendah. Ada kemasan 10 lembar.
KRAFT Singles BBQ – eh saya
baru tau lho, KRAFT punya keju cheddar dengan kelezatan rasa barbeque. Ada
kemasan 5 dan 10 lembar ya.
KRAFT Martabak 2 KG –
kejunya gampang diparut, jadi pas banget untuk jualan martabak atau yang hobi
masak martabak.
KRAFT Quick Melt 165
Gram – ini buat yang senang baking dengan
topping keju yang meleleh.
KRAFT Cheddar 2 KG /
165 Gram / 70 Gram / 30 Gram – ini hasil parutannya lebih kering. Lalu kalau
dipanggang, warnanya juga kuning keemasan.
KRAFT all in one 165
Gram – enak ini bisa digunakan untuk makan atau masak apa aja.
Cara
Menyimpan Keju Cheddar Ketika Sudah Dibuka
Ketika kemasan udah
dibuka, terkadang masih ada sisanya. Tentu kita simpan kan biar nggak
buang-buang duit. Lalu gimana cara menyimpan keju cheddar biar nggak
berjamur?
Tempat terbaik untuk
menyimpan keju adalah di kulkas. Tapi, simpannya di rak yang paling jauh dari freezer. Dalam suhu 1,5 – 7 derajat
celsius. Kalau disimpan di freezer,
nantinya akan lebih kering, rapuh, dan kasar. Nggak cantik nanti kalo diparut,
hehe...
Bungkus keju dengan kertas
lilin atau kertas roti. Kalau keju cheddar KRAFT kan memang udah dilapis kertas
alumunium ya. Tapi mana tau teman-teman pas mau parut, eh dibuka semua kertas
alumuniumnya dan ternyata sisa. Nah bungkus keju dengan kertas lilin atau
kertas roti, biar keju tetap ada udara, serta nggak kering dan keras.
Jangan bungkus dengan
plastik, karena jadi nggak ada oksigen. Ini yang bikin keju bisa rusak dan
tumbuh bakteri atau jamur.
Kalau udah dibungkus kertas lilin atau kertas roti, baru boleh dibungkus plastik. Tapi jangan rapat ya, biar udara tetap masuk.
Jangan simpan sisa keju yang berbeda dalam 1 bungkus. Karena nanti jadi nggak ketahuan, mana keju yang duluan dan yang baru. Seandainya yang 1 udah rusak, nanti bisa nular ke yang lainnya.
Oke, ini dia sharing saya tentang keju - khususnya
keju cheddar, serta cara memilih keju cheddar yang berkualitas baik. Moga
bermanfaat untuk teman-teman ya. Makasih banyak udah mampir...
Pendukung materi:
https://bundakraft.com/
Makalah BPOM: Cerdas Baca Label Gizi Pangan Olahan - Yusra Egayanti, SSi, APT, MP
https://id.wikipedia.org/wiki/Keju
https://hellosehat.com/nutrisi/tips-makan-sehat/jenis-keju-yang-sehat/
https://hellosehat.com/parenting/bayi/gizi-bayi/keju-untuk-bayi
https://www.ayahbunda.co.id/balita-gizi-kesehatan/keju-untuk-pertumbuhan-balita
https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3625530/gemar-makan-keju-apakah-baik-bagi-kesehatan
https://hellosehat.com/nutrisi/tips-makan-sehat/tips-menyimpan-keju/
No comments:
Post a Comment
Hai, temans... Makasih banyak ya udah mampir. Semua komen lewat jalur moderasi dulu ya :D Don't call me "mak" or "bund", coz I'm not emak-emak or bunda-bunda :P