FWD Insurance mengajak FWD Bloggers Squad untuk meneladani sosok Ibu Kartini, dengan menjadi perempuan yang mandiri secara finansial.
FWD Insurance |
Apa kabar, teman-teman?
Dari jaman SD dulu,
tentu kita udah inget, yesss... Kalau tiap tanggal 21 April itu diperingati
sebagai Hari Kartini. Nah FWD Insurance juga nggak mau ketinggalan dong. Dengan
mengajak kita-kita - para perempuan bloggers yang tergabung dalam FWD Bloggers
Squad, untuk merayakan Hari Kartini dengan tema: Menjadi Perempuan yang Mandiri
Secara Finansial.
Kalau ngomongin tentang
sosok perempuan yang mandiri secara finansial, nggak dipungkiri sampai sekarang
masih aja menjadi perdebatan. Kezelll saya, ehhh... haha...
Bahkan di kalangan para
perempuan pun, masih ada aja yang galau, “Gue harus jadi perempuan yang pinter,
nggak, sih?” “Gue harus jadi perempuan yang bisa banyak hal, nggak, sih?”
apalagi, “Gue harus jadi perempuan yang pinter nyari duit sendiri, nggak, sih?”
Emang
Kenapa Sih, Kok Perempuan Jadi Takut untuk Pintar dan Mandiri?
Biasanya nih yaaa...
Ini beberapa omongan yang bikin perempuan tadinya pingin pintar dan mandiri
secara finansial, eh lama kelamaan malah jadi galau sendiri dan males-malesan
deh upgrade diri.
Perempuan
Pintar dan Mandiri Merupakan Perempuan yang Kaku
Menjadi perempuan yang
punya penghasilan sendiri, tentunya dimulai dari skill yang kita punya. Berjualan reseller pun kita harus punya tekhnik marketing yang keren. Nah skill ini didapat dari belajar sana sini
kan, entah dalam waktu cepat atau menahun lamanya.
Mengisi hidup dengan
belajar dan bekerja, serta melakukan hal baik secara mandiri lainnya, kadang
ini dianggap sebagai kehidupan perempuan yang kaku. Bahkan dulu ya, pernah ada selebtwit
bapak-bapak yang menulis, “Perempuan mandiri itu serem!” Jahat kan, hikksss...
Padahal nyatanya juga
sama aja kok. Baju, skincare, dan
ghibah tetap menjadi yang utama, hahahaaa... Nggak ada yang kaku, selama kita
bisa mengatur waktu – kapan belajar, berpenghasilan, dan interaksi dengan orang
lain.
Perempuan
Kalau Pintar dan Mandiri Ntar Susah Dapat Jodoh
Jangankan orang lain,
orang tua sendiri pun terkadang ada yang berpendapat kayak gini. Tentunya bukan
mak bapak saya, hahahah... Karena ibu saya pun sampai hari ini masih
berpenghasilan.
Well,
bukankah jodoh itu udah tertulis jauh sebelum kita lahir. Jadi kenapa kita
mesti takut nggak kebagian jodoh karena diri kita belajar banyak hal dan
mandiri secara finansial?
Takut
Pasangan Jadi Lepas Tangan
Nah ini ada juga
perempuan yang takut punya penghasilan sendiri, karena takut nanti pasangannya
jadi lepas tangan dalam urusan keuangan rumah tangga.
Kalau ini sih saya
bilang, dibicarakan semuanya sebelum lamaran diterima, haha... Lagipula, lelaki
itu kalau pemalas ya malas aja, bukan karena pasangannya punya penghasilan
sendiri.
Takut
Dianggap Menyalahi Kodrat
Nah ini yang lebih
parah lagi, haha... Perempuan yang mandiri secara finansial dianggap menyalahi
kodrat, karena seharusnya yang nyari uang itu ya suami.
Tulang punggung
keluarga memang terletak pada suami. Tapi menganggap kodrat perempuan adalah
mengurus rumah dan anak – bukan nyari duit – ya merupakan suatu kesalahan.
Kodrat perempuan itu
ada 4: menstruasi, hamil, melahirkan, dan menyusui. Mengurus rumah dan anak
nggak termasuk ya, haha... Tapi ini merupakan bagian dari kecintaan seorang
istri dan ibu pada keluarganya.
Dari alasan-alasan di
atas yang bikin perempuan jadi takut untuk belajar banyak hal, serta punya
penghasilan sendiri, ini dia beberapa alasan yang menurut saya... jadi cewek
itu baiknya kita punya penghasilan sendiri deh.
Oke, tentu kembali pada
kondisi masing-masing kita ya. Tetap support
bagi perempuan yang saat ini memilih full
menjadi ibu rumah tangga. Mungkin nggak sekarang, tapi suatu saat nanti akan
ada kesempatan untuk berpenghasilan sendiri lagi ya...
Dengan
Memiliki Penghasilan Sendiri, Kita Jadi Punya Uang Lebih
Bila semasa single, kita mencari uang untuk
kebutuhan hidup kita sendiri. Lalu bagi yang udah menikah, punya penghasilan
sendiri tentu bisa menambah income
keluarga. Terlebih di jaman pandemi kayak gini, dimana pekerjaan dan keuangan
bikin deg-degan banget, nggak ada salahnya bagi seorang istri untuk membantu keuangan
keluarga.
Dengan memiliki uang
sendiri, semasa single tentu kita
bisa sebebasnya untuk membeli apapun yang kita mau, plus disimpan, dan
berinvestasi. Ketika udah menikah, jangan lupa tetap didiskusikan ya dengan
pasangan ketika pingin beli ini itu, walau dengan uang sendiri, hihihi...
Jadi terlepas menjadi single maupun seorang istri, punya
penghasilan sendiri kalau buat saya ya dimaksimalkan aja.
Dengan
Punya Penghasilan Sendiri, Jadi Punya Tabungan
Aduhh kalau ngomongin
tabungan, setahun pandemi ini tabungan saya udah banyak amblas nih. Tadi
setidaknya, dengan bekerja beberapa tahun sebelumnya, saya jadi punya tabungan
kan yang ternyata bisa digunakan ketika income
lagi kacau balau kayak setahun belakangan ini. Jadi inilah pentingnya kita
punya penghasilan sendiri, dan jangan lupa menabung.
Lalu kalau sebagai
istri, memang suami akan memberikan penghasilannya untuk istri juga. Tapi
sekali lagi, memiliki tabungan terpisah atas penghasilan diri sendiri, tentu
akan membuat hidup jadi lebih aman. Bukan berpikir yang buruk-buruk, tapi
menjaga diri dari segala kemungkinan itu harus.
Dengan Punya Penghasilan Sendiri, Perempuan Jadi Bisa Berasuransi
Bagi perempuan single yang bekerja pada perusahaan,
biasanya asuransi udah diatur oleh kantor. Tapi banyak juga kok yang mengikuti
asuransi secara perorangan.
Lalu bagi perempuan
yang udah menikah dan nggak bekerja pada perusahaan, biasanya suami yang
mengurus asuransi keluarga. Tapi tentu nggak semua keuangan keluarga mencukupi
untuk membayar premi asuransi ya.
Nah seandainya
perempuan atau seorang istri punya penghasilan sendiri, tentu bisa untuk
membantu suami juga dalam membayar asuransi diri sendiri dan keluarga.
Contohnya asuransi
kesehatan yang meng-cover, seandainya
anggota keluarga ada yang sakit. FWD Insurance juga mengeluarkan Asuransi Bebas Handal untuk kesehatan, yang bisa dibeli secara online.
Info lengkapnya, teman-teman
bisa download FWD Max aja nih. Nanti di sana bakalan ada banyak info dari FWD Insurance
tentang program-program asuransi FWD lainnya.
Dengan
Punya Penghasilan Sendiri, Perempuan Jadi Bisa Menyiapkan Dana Pendidikan Anak
Loh anak kan tanggung
jawab bapaknya? Mungkin ada teman-teman yang mengganggap begini.. Iya tentu aja
dong, kalau nafkah dan kebutuhan istri serta anak-anak memang tanggung jawab
seorang suami dan ayah. Tapi sekali lagi, membantu keuangan keluarga kan nggak
salahnya. Apalagi untuk kebutuhan anak-anak.
Kita semua tentu sering
mendengar kalau sekolah yang bagus itu bayarannya mahalll... Belum lagi
ditambah les ini itu dan pendidikan yang menunjang lainnya. Sementara nggak
semua keuangan keluarga mencukupi. Jadi nggak ada salahnya kan kalau seorang
ibu juga membantu.
Memahami
Pentingnya Investasi
Berinvestasi jangka
panjang tentu hal yang cukup penting juga. Tapi pastinya harus diiringi dengan
penghasilan dan tabungan yang cukup. Dengan berpenghasilan sendiri, perempuan
juga bisa memiliki investasi yang kita suka kan.
Kalau saya, setidaknya
pingin punya emas yang banyak dulu deh, hehe... Dan berbisnis untuk jangka
panjang tentunya...
Menyiapkan
Dana Pensiun
Semua tentu ada
masanya. Termasuk dengan mencari uang. Ini lah pentingnya punya tabungan, biar
di hari tua kita tetap bisa hidup secara mandiri dengan dana pensiun yang ada.
Yuk selagi muda kayak sekarang, kita saling support
biar sama-sama semangat untuk punya penghasilan sendiri dan menabung.
Seorang perempuan yang
bekerja, bukan berarti ayahnya nggak bisa mencukupi kebutuhan dirinya. Tapi
karena kita memilih untuk meringankan keuangan seorang ayah.
Begitupun setelah
menjadi seorang istri. Pernikahan bukanlah sebuah kompetisi penghasilan. Jadi
jangan sampai suami jadi kecil hati karena direndahkan penghasilannya, ketika
penghasilan istri lebih tinggi. Tetaplah berjalan beriringan dengan tanggung
jawab yang sama untuk keluarga.
Bila seorang istri
berpenghasilan sendiri, tentu income keluarga
bisa menjadi lebih banyak. Tabungan dan investasi pun juga bisa lebih
meningkat. Semua tentu diniatkan untuk kesejahteraan keluarga. Bukan untuk
jumawa, apalagi untuk besar kepala di hadapan pasangan.
Well,
ini dia sharing saya dari FWD
Bloggers Squad dengan tema Hari Kartini. Yuk kita para perempuan, sama-sama
meneladani sosok Ibu Kartini dengan menjadi perempuan yang pintar dan mandiri,
serta nggak lupa untuk menjadi perempuan yang penuh adab juga...
Makasih banyak ya
teman-teman udah mampir...
No comments:
Post a Comment
Hai, temans... Makasih banyak ya udah mampir. Semua komen lewat jalur moderasi dulu ya :D Don't call me "mak" or "bund", coz I'm not emak-emak or bunda-bunda :P