Seringkali
kita mendengar bahwa ada orang yang tiba-tiba terkena covid-19, padahal dirinya
merasa sehat-sehat aja. Nggak lagi batuk, pilek, ataupun gejala yang
menunjukkan adanya virus corona. Aplikasi Halodoc memiliki salah satu
pelayanan, bagi kita-kita yang ingin memeriksakan atau melakukan tes corona.
Apa kabar, teman-teman?
Nggak cuma kita dan
masyarakat di negeri ini aja, orang-orang di banyak negara pun nampaknya
melewati 2020 dengan begitu gelagapan. Memang udah dari akhir tahun 2019,
berita dunia lebih banyak membahas tentang Covid-19 ya, penyakit yang berurusan
dengan saluran pernapasan, yang datang dari virus corona.
Terbiasa beberapa tahun
dengan hidup tanpa gaji tetap – mulai dari buka usaha di bidang pendidikan
hingga sekarang memutuskan jadi private teacher,
bikin saya langsung waspada. Gimana kalau Covid-19 itu akan datang ke negeri
ini juga? Berhemat! Ini yang nomor 1 saya pikirkan, karena andai terjadi lockdown tentu saya nggak bisa keluar
rumah untuk mengajar lagi. Freelancer,
tak ada kerja artinya tak ada uang!
Berhemat yang nggak
bisa sebenar-benarnya hemat, karena saya udah memutuskan untuk menonton perayaan Imlek di Penang, dan saya nggak mau untuk sangat berhemat ketika
liburan, haha...
Januari 2020 dengan
berita Covid-19 yang mulai merebak di beberapa negara. Eropa yang paling
kencang beritanya. Negara-negara tetangga kita masih terbilang aman-aman aja,
makanya perjalanan kami ke Penang pun ya cukup lancar juga. Cuma memang ada
pemeriksaan suhu ketika kami tiba, terutama untuk rombongan pesawat yang
kayaknya dari China. Saya kurang pasti ya, karena Chinese look kan mirip-mirip.
Hingga kepulangan kami
dari Penang, pada Januari pekan keempat, berita tentang Covid-19 makin merebak.
Orang-orang udah mulai pada membatalkan liburan, ke negara tetangga sekalipun.
Kalau inget-inget ini bikin saya jadi makin yakin, betapa Allah benar-benar
mengatur hidup saya, untuk liburan sekalipun. Sepulang kami liburan, maskapai udah
mulai pada cancel-cancel penerbangan.
Corona pun pada
akhirnya datang ke Indonesia. Tibalah pada pertengahan Maret, ketika petinggi
daerah mulai mengumumkan bahwa anak-anak sekolah diminta untuk belajar di
rumah. Besoknya langsung orang tua murid ada yang meminta libur dulu sampai
Covid-19 ini selesai. Saya maklum kalau mereka nggak menerima tamu dulu, karena
yang saya hadapi adalah anak-anak.
Tapi masih ada orang
tua murid yang lain, yang meminta saya untuk tetap datang mendampingi
tugas-tugas online anaknya. Tetap
mengajar di tengah virus corona ini, tentu harus ada hidup yang berubah. Mulai
dari berangkat dan pulang wajib memakai masker (biasa saya memang naik ojek
tanpa masker), langsung mencuci tangan setiba di rumah mereka (biasa saya cuci
tangan kalau pas mau ngambil cemilan atau mau makan di rumah mereka), hingga
mencuci jaket sepulang dari rumah mereka. Nggak lupa minum madu dan sari kurma
untuk jaga kesehatan, karena saya nggak doyan empon-empon :P Dan banyak lagi tentunya.
Hingga tibalah di awal
April, ketika wabah corona di negeri ini terbilang makin meningkat. Mengajar
saya benar-benar distop oleh semua orang tua murid. Dua pekan di bulan Maret,
saya hanya keluar untuk mengajar aja. Pada bulan April, benar-benar lah saya
berdiam di rumah, kecuali untuk hal yang penting.
Bolehkah
Saya Lebaran di Rumah?
Saya punya adek yang
kos di daerah Jakarta Barat, karena dia memang bekerja di daerah sana. Lebaran
nanti, karena memang nggak bisa pulang kampung dan nggak mungkin untuk berdiam
di rumah kok aja, dia pun nanya, “Bolehkah saya menginap selama lebaran di
rumah, karena corona memang belum selesai?”
Dia takut kalau-kalau
nanti dirinya malah jadi pembawa virus untuk kami yang berdiam di rumah. Karena
memang ada penderita tanpa gejala. Apalagi di rumah ini juga ada anaknya adek
yang masih balita.
Jawaban kami tentu
nggak masalah, selama memang badan terasa sehat. Yang terpenting tetap ikuti
standar untuk pulang ke rumah dengan mencuci tangan, segera menukar pakaian,
dan bersihkan diri. Nggak lupa untuk selalu memakai masker selama perjalanan
menuju rumah.
Pas lagi lihat-lihat
aplikasi Halodoc, saya pun jadi tau kalau sekarang ternyata di Halodoc juga
ada pelayanan untuk test corona ya.
Kami pun menyarankan ke adek, kalau rasanya perlu meyakinkan diri, mungkin nggak
ada salahnya untuk mencoba melakukan test corona secara online di aplikasi Halodoc.
Selain pelayanan test corona secara online, tentu ada
beberapa pelayanan lainnya, seperti beli obat, melakukan diskusi atau meminta
saran dokter, dan beberapa pelayanan lainnya. Waktu itu murid saya pernah punya
tugas untuk menyalin wawancara dokter tentang Covid-19, dan ternyata narasumber
di acara Hitam Putih itu adalah dokter dari Halodoc. Tentu ini makin meyakinkan
saya, bahwa Halodoc memang bisa dijadikan rekomendasi untuk pelayanan
kesehatan secara online yang kita
butuhkan.
Semoga kita semua sehat
selalu, hingga virus corona ini beranjak dari negara manapun. Tetap berdiam di
rumah, kecuali untuk bekerja dan hal yang penting aja. Serta selalu jaga
kesehatan dan makan minum yang bergizi.
Makasih banyak ya
teman-teman udah mampir...