Cara membuat es palu butung, kuliner cemilan manis dari Makassar, Sulawesi Selatan.
Kita semua pastinya
setuju ya kalau kuliner Indonesia itu juara banget. Iyalah, karena kita orang
Indonesia kan, haha... Kalau buka kita yang koar-koarin kuliner negeri kita
sendiri, ya siapa lagi, kan...
Selain makanan utama,
cemilan khas Indonesia juga nggak kalah enaknya. Salah satunya yang saya
suka adalah es palu butung, kuliner atau cemilan manis khas Kota Daeng sana. Selain
terkenal akan Es Pisang Ijo, Es Palu Butung juga nggak kalah lezatnya.
Sama-sama menggunakan
bubur sumsum, es serut atau es batu, serta sirup merah. Cuma kalau yang
membedakan antara es pisang ijo dengan es palu butung adalah tampilan
pisangnya. Sesuai namanya – es pisang ijo, potongan pisangnya dilapisi dengan
tepung pandan. Sedangkan untuk es palu butung, potongan pisangnya cukup dikukus
aja.
Selain tampilannya,
ternyata jenis pisang yang digunakannya pun juga berbeda. Kalau pada es pisang
ijo, pisang yang digunakan adalah pisang kepok. Sedangkan pada es palu butung,
menggunakan pisang raja. Tapi pas saya baca di resepnya web sajian sedap, mereka juga menggunakan pisang kepok untuk bikin
es palu butung ini. Jadi sebenernya sih disesuaikan dengan selera aja, atau
dengan stok yang ada di pasar ya, hehe...
Bubur sumsum santan untuk es pisang ijo atau es palu butung |
Gabungan potongan
pisang kukus dengan bubur sumsum. Salah satu yang bikin es pisang ijo maupun es
palu butung ini enak adalah, bubur sumsumnya ini dimasak menggunakan santan
juga. Dipadukan dengan garam, bubur sumsumnya jadi terasa gurih. Kalau biasanya
saya masak bubur sumsum gula merah kan memang nggak pake santan.
Lalu nggak lupa adanya
sirup merah yang bikin es pisang ijo dan juga es palu butung makin mantap.
Selain tampilannya jadi cerah, rasanya juga jadi manis. Kalau saya bikinnya
ditambah kental manis putih lagi, biar ada aroma vanilla juga.
Dibanding memasak es
pisang ijo yang kalau buat saya masih agak ribet, haha... But maybe someday saya coba masak ya. Makanya saya lebih suka masak
es palu butung aja. Lagipula, saya memang lebih suka es palu butung ini
ketimbang es pisang ijo.
Resep aslinya saya
pakai dari web-nya sajian sedap, cuma ada sedikit sekali yang saya tukar untuk
memudahkan aja. Kayak santannya saya pakai santan instant aja, serta saya
tambah kental manis putih juga. Jadi ini bahan-bahan dari yang udah saya buat
ya...
Cara membuat Es Palu Butung:
12 pisang kepok (bisa
gunakan pisang raja, sesuaikan aja)
75 gram tepung beras
(saya pakai 3 sdm munjung)
200 ml santan instant
(saya pakai 3 bungkus Kara yang segitiga, ini 200 ml lebih dikit)
1 liter air (+_ 5 gelas
sedang)
125 gram gula pasir
2 lembar daun pandan,
ikat
1 sdt garam
Secukupnya sirup merah
(saya pakai Marjan cocopandan)
Secukupnya es serut
atau es batu
Lalu ini ya cara memasak Es Palu Butung:
Kukus pisang kepok
kurang lebih 20 menit. Kupas lalu potong-potong
Campurkan tepung beras,
santan instant, air, gula, daun pandan, dan garam. Aduk sampai tepungnya
merata. Nyalakan kompor, masak dengan api pelan sembari diaduk hingga mengental
jadi bubur sumsum.
Saring bubur sumsum ketika memindahkan ke wadah.
Kalau bubur sumsumnya udah dingin, saatnya sajikan. Kalau dalam semangkok biasanya saya ambil kurang lebih 5 sdm bubur sumsum, potongan pisang kukusnya, lalu kasih 1 sdm sirup cocopandan, serta 1 sdm kental manis putih. Nggak lupa es serut atau es batunya. Pas diaduk warnanya jadi pingky deh.
Saring bubur sumsum ketika memindahkan ke wadah.
Kalau bubur sumsumnya udah dingin, saatnya sajikan. Kalau dalam semangkok biasanya saya ambil kurang lebih 5 sdm bubur sumsum, potongan pisang kukusnya, lalu kasih 1 sdm sirup cocopandan, serta 1 sdm kental manis putih. Nggak lupa es serut atau es batunya. Pas diaduk warnanya jadi pingky deh.
Makasih banyak ya
teman-teman udah mampir. Moga bisa jadi rekomendasi cemilan teman-teman ya,
khususnya yang penyuka minuman dingin. Nggak lupa sembari kita terus lestarikan
kuliner khas Indonesia, dari daerah manapun itu...
Mampir juga ya di resep minuman saya lainnya...
No comments:
Post a Comment
Hai, temans... Makasih banyak ya udah mampir. Semua komen lewat jalur moderasi dulu ya :D Don't call me "mak" or "bund", coz I'm not emak-emak or bunda-bunda :P