Cara dan tarif naik Grab dari Penang International Airport ke Jalan Masjid Kapitan Keling, George Town. Liburan Penang Blog 2020.
Naik Grab dari Penang Airport ke George Town - Liburan Penang Blog 2020 |
Urutan ceritanya dari sini ya...
Apa kabar, teman-teman?
Perjalanan kami dari Soetta dimulai jam
9.55 pagi. Sempet ketiduran sebentar, lalu terbangun karena ada pengumuman
kalau sebentar lagi mau dibagiin makanan. Sehabis itu jadi susah tidur lagi,
jadi perjalanan yang kurang lebih 2,5 jam diisi dengan rumpi-rumpi aja, plus
nguping obrolan duo bocah yang duduk di kursi depan, haha...
Tujuan si kakak adek ini ke Penang
adalah pingin ngelihat barongsai, hasil nguping obrolan mereka, yang kayaknya
umur 5 dan 3 tahunan deh. Jangan bilang kalau di sini pun juga bisa lihat
barongsai ya. Bocah tajir mah beda, hahah...
Alhamdulillah pas perjalanan pergi ini,
kuping saya sakitnya cuma sedikit dan sebentar doang. Karena nggak naik pesawat
tiap bulan, haha... Saya jadi baru tau kalau pas menjelang mendarat, pesawatnya
disemprot dulu 2x, langit-langitnya.
Tibalah kami di Penang International
Airport, horeyyy... Kurang lebih jam 13.30 siang dengan waktu Penang yang 1 jam
lebih cepat dari waktu Jakarta. Pesawat yang parkir memang nggak sebanyak macam
yang saya lihat di KLIA 2. Kami turun berbarengan dengan pesawat lain, jadi
agak padat juga jalan menuju imigrasi.
Lalu ini mungkin ya, karena lagi ramai
virus Corona, jadi menuju imigrasi itu ada petugas di kanan dan kiri, yang siap
mengecek suhu dengan alat yang ditempel di jidat. Hampir semua petugas pada
pakai masker. Penumpang pun banyak yang pada pakai masker sembari antri, yang
penting pas di bagian imigrasi, maskernya dibuka dulu.
Antrian imigrasinya lebih banyak bule
dan Chinese look. Berbagai bahasa berhamburan
dan mata saya pun sesekali nengok paspor di tangan mereka. Dikit ya yang paspor
ijo, haha... Nggak kayak di antrian imigrasi KLIA 2 yang dominan paspor ijo.
Antrian international memang ada beberapa,
jadi kami pasukan paspor ijo yang dari pesawat Soetta pun ngantrinya nyebar.
As usual, nggak ada pertanyaan apa-apa dari imigrasi tujuan. Bapak petugasnya cuma
lihat paspor, yang sebelumnya saya juga udah punya cap dari KLIA 2. Trus baca print tiket pulang. Udah deh disuruh scan finger yang cuma sebentar. Cap,
lanjut jalan.
Jalan dikit aja udah sampailah kami di
bagian pengambilan bagasi. Eh ternyata bagasinya udah ada yang turunin, haha...
Saatnya kami menuju pintu keluar, dan beli simcard
dulu.
Menuju pintu keluar yang cukup singkat.
Saatnya kami siap order Grab menuju
penginapan yang berlokasi di Jalan Masjid Kapitan Keling, George Town.
Cara Order dan Tarif Grab di Penang International Airport
Kami bisa order pas udah nyampe di pintu keluar. Bagi yang baru pertama kali order Grab Malaysia, harus selfie dulu. Mulai dari selfie sampe muka kita terbaca sistem
(jangan di tempat agak gelap atau silau), trus ada lagi disuruh “Up” yang artinya selfie mendongak, abis itu disuruh “Down” dengan selfie dengan
agak nunduk.
Kalau yang saya baca di sebuah artikel, selfie kita untuk sistem di Grab-nya aja
kok, bukan di aplikasi driver-nya. Oke
juga sih biar nggak ada penumpang fiktif ya.
Dari Penang Airport ke George Town ini tarifnya kurang lebih RM 25. Karena bapak driver-nya
ada di depan Mc D, jadi kami ke atas dulu menuju si bapak parkir. Ini nggak
apa-apa karena memang nggak bisa sembarangan kan naik turun penumpang di bandara.
Sepanjang perjalanan, mata saya pun
disuguhi dengan apartemen, ruko-ruko, serta ruas jalan dengan bunga-bunga yang
cakep banget. Banyak juga kelenteng yang cantik-cantik, siap menyambut Imlek.
Oh iya, ngelihat pantai juga. Menuju landing pun yang kelihatan juga pantai.
Kurang lebih setengah jam deh, sampailah kami di depan Red Inn Court, penginapan kami yang ada di Jalan Masjid Kapitan
Keling, George Town.
Karena kami bertiga, pastinya naik Grab
dari Penang Airport ini sangat memudahkan dan cepat juga sampai di penginapan. Alternatif lain dari Penang Airport menuju George Town juga ada bus Rapid Penang dengan biaya yang tentunya lebih murah, tapi katanya ini agak lama sih dan saya kurang tau ini naiknya di mana.
Sampai jumpa di traveling diary kami selanjutnya
ya, jalan kaki kami keliling sore di Padang Kota Lama, lihat-lihat bangunan
bersejarah bergaya Eropa dan nongkrong di pinggiran pantai.
Makasih banyak ya teman-teman udah
mampir. Moga bisa jadi rekomendasi ya bagi teman-teman yang pingin traveling ke Penang.
No comments:
Post a Comment
Hai, temans... Makasih banyak ya udah mampir. Semua komen lewat jalur moderasi dulu ya :D Don't call me "mak" or "bund", coz I'm not emak-emak or bunda-bunda :P