Ini urutan cerita
kulinernya ya sewaktu saya ke Kuala Lumpur dan Melaka:
Sebelum muterin area bangunan merah dan Jonker St, kami
makan siang dulu, biar ngayapnya bertenaga, hahah... Pak driver pun menurunkan kami di sebuah kedai makan self selvice bernama Asam Pedas Selera
Kampung. Lokasinya agak kebelakang lagi dari Jonker St.
Karena kami tiba pas
jam makan siang, hampir di semua kedai makan kanan kirinya pada penuh, termasuk
juga kedai makan yang kami datangi ini. Cuma tempatnya lumayan luas juga sih,
jadi kami kebagian tempat duduk setelah ada yang selesai makan, horeyyy...
Ketika kami duduk, ada
cemilan manis macam pudding yang
ditarok di sebuah wadah dan dikasih es batu. Bocah-bocah pasukan langsung pada
makan pudding, haha... Crew kedai pun menghampiri, menghitung
berapa orang yang akan makan dan nanya tentang minuman yang mau kami pesan.
Nggak lama kemudian, mereka kembali datang bawain piringan nasi dan minuman.
Deretan makanan yang bisa dipilih, tergantung selera dan duit :P - Asam Pedas Selera Kampung, Melaka |
Lalu satu persatu
rombongan kecil Pandra Tour beranjak ke deretan meja yang penuh dengan berbagai
lauk. Menunya nggak jauh beda dengan sewaktu saya makan di Haslam Kuala Lumpur.
Serba goreng, serba gulai, serba tumis, sayuran dan ada juga ikan asam pedas
yang menjadi khas masakan Melaka. Aneka sate nugget dan seafood pun juga ada. Makanan ini udah pada dipiringin kecil, jadi
bisa tinggal angkat aja ke meja.
Makan siang saya, yang penting sambal-sambalnya... - Asam Pedas Selera Kampung, Melaka |
Lalu ini yang saya
makan. Dengan kondisi masih flu berat, saya masih kurang semangat untuk kulineran.
Saya justru lebih tertarik untuk icip-icip sambalnya, hahah...
Akhirnya saya makan
pakai paru goreng balado yang merupakan setengahan dengan Mba Pipiet.
Sepiring kecilnya memang lumayan banyak, makanya Mba Pipiet ngajakin setengahan
aja. Lalu saya ngambil sate nugget (itu lidinya udah dibuang). Plus sambal di
atas nasi itu ada sambal matah 2 macem dan kembali saya nemu
sambal kelantan, horeyyy...
Paru gorengnya ini cukup
empuk dan cabe merahnya ini halus, cuma nempel-nempel aja di parunya. Kalau
kurang sambalnya, ada berbagai macam sambal di tempat terpisah, self
service. Nugget yang saya makan ini nugget ayam dengan rasa ya sama lah
dengan nugget umumnya.
Di atas nasi dan nugget itu siraman sambal kelantan yang rasanya unik, saya susah jelasinnya, haha... Rasanya gurih dan nggak gitu pedas. Lalu sambal matahnya ini irisan bawang dengan garam dan
jeruk nipis. Yang hitam itu semcam dikasih kecap, tapi kayak sambal matah juga.
Pilihan menu berikut harganya - Asam Pedas Selera Kampung, Melaka |
Karena memang cukup
ramai saat itu dan kami pun juga buru-buru karena mau kelayapan lagi, haha...
nggak lama juga kami di sana. Untuk pepotoan pun saya agak susah, jadi maaf
kalau seadanya ya.
Asam Pedas Selera Kampung
ini merupakan kedai makan dengan harga midle,
tergantung makanan yang kita pesan juga sih. Beberapa menunya memang dalam
porsi yang bisa dimakan berdua. Rasanya sambal-sambal itu nggak masuk hitungan
bayar deh, haha... Kalau nggak salah ya. Udah barengan dengan harga nasi mungkin.
Segini dulu sharing-nya tentang makan siang sewaktu
ke Melaka ya. Yuk mampir di cerita serunya di bangunan merah dan Masjid
terapung di -> Bangunan Merah Stadthuys dan Masjid Terapung Selat Melaka
Makasih banyak ya
teman-teman udah mampir. Moga bisa jadi rekomendasi kulineran ya kalau
teman-teman pas lagi traveling ke
Melaka.
Asam
Pedas Selera Kampung
No. G2, Jalan PM3,
Mahkota Square, Bandar Hilir, 75000 Malacca, Malaysia
No comments:
Post a Comment
Hai, temans... Makasih banyak ya udah mampir. Semua komen lewat jalur moderasi dulu ya :D Don't call me "mak" or "bund", coz I'm not emak-emak or bunda-bunda :P