Apa kabar, teman-teman?
Sabtu, 16 Desember
2017, kembali saya ngayap kulineran yang kali ini bersama AJI-NO-MOTO dan
Tabloid Bintang Indonesia. Kali ini ngayap kulineran saya bukan cuma di 1
tempat kulineran aja, tapi di 3 tempat sekaligus dalam 1 hari, muantappp...
Tiba di kantor
AJINOMOTO, kami ngumpul di “Dapur Umami”. Ruangan yang cukup luas dengan beberapa
deret kursi, lalu foto-foto sertifikat macam label Halal MUI dan lain-lain. Ada
juga dipojokan semacam coffee corner
serta beberapa display produk
AJINOMOTO. Uww... banyak juga ternyata.
Mari masak bersama Chef Nita dari Dapur Umami... Telor Ceplok - Umami Food Marathon |
Sebelum acara,
kami ngopi-ngopi dan ngeteh dulu. Menjelang setengah delapan, acara pun dimulai
dengan disapa oleh kakak MC yaitu Kakak Joan Brigita yang gokil banget,
haha...
Kak Joan |
“Jangan lupa ya,
kakak-kakak bloggers. Nulis tentang
aku juga, biar job aku makin banyak.”
Hahaha... Nggak lupa katanya, “Aku seneng deh kalau ngemsi sama kakak-kakak bloggers. Akun instagram aku juga
ditanyain buat dibantuin promosi.” Moga 2018 job kita makin banyak ya, kakak Joan. Ini IG-nya saya tulis deh “@joanbrigita” haha...
Pak Oji dari Ajinomoto |
Setelah say good morning dari kakak Joan, lanjut
kami menyimak kata sambutan dari PR Head Top PT. AJINOMOTO yaitu bapak Fahrurozi.
Setelah mengucapkan terima kasih atas kedatangan kami, Pak Oji juga menjelaskan
sedikit tentang sejarah PT. AJINOMOTO. Nanti saya tulis sekalian aja ya
dengan talkshow-nya.
Selesai nyimak little speech dari Pak Oji, kami siap-siap berjalan keluar, foto bersama, lalu menuju bus yang akan membawa kami
ke Umami Food Marathon yang pertama, yaitu ke Warung Mak Dower di daerah
Rawamangun.
Foto dulu sebelum berangkat - Umami Food Marathon |
Tiba di Warung Mak
Dower, kami sarapan super kenyang, haha... Gimana nggak kenyang, kalau disuguhin
buanyagg buangedd makanannya. Menu di Warung Mak Dower ini memang lebih
mengusung masakan Betawi.
Nggak cuma menunya aja,
suasana ruangan dan piring-piringnya pun mengingatkan akan tempo dulu. Piring
kaleng pun ada lho. Oh ya, nama menunya juga unik-unik banget, haha... Ini dia
menu yang saya icip-icip di Warung Mak Dower...
Tutut Ngibrit by Warung Mak Dower - Umami Food Marathon |
Tutut Ngibrit, tumis
keong dengan bumbu kuning. Di atasnya ditabur daun bawang mentah. Kayaknya
nggak pakai santan deh. Ini kuahnya terasa pedas juga ya.
Jengkol Nampol by Warung Mak Dower - Umami Food Marathon |
Jengkol Nampol, gulai
jengkol dengan santan yang enggak pekat. Jengkolnya dikeprek dulu nih jadi
bentuknya melebar. Saya cuma makan kuahnya aja, haha... dan rasanya pedas ini.
Biji cabenya pun terlihat di antara kuahnya.
Cuek Ngacir by Warung Mak Dower - Umami Food Marathon |
Cuek Ngacir, ikan cuek
yang digoreng polos dengan taburan bawang goreng yang melimpah. Ikannya
digoreng dengan bumbu juga, makanya nggak amis ya. Gorengnya dengan kadar yang
pas, nggak kelewat garing.
Udang Lenjeh by Warung Mak Dower - Umami Food Marathon |
Udang Lenjeh, udang
campur pete kupas goreng yang ditaburi bawang goreng juga. Udangnya berukuran
sedang dengan gurih yang pas juga. Petenya saya nggak makan, haha...
Cumi Lenong by Warung Mak Dower - Umami Food Marathon |
Cumi Lenong. Rasanya
ini cumi asin yang ditumis dengan kuah. Karena mungkin cumi asin, jadi rasanya
kuahnya ya tentu akan kebawa asin dan cukup pedas juga. Cuminya ini udah diiris-iris.
Pecak Bandeng by Warung Mak Dower - Umami Food Marathon |
Saya suka dengan Pecak
Bandeng ini, karena pas sambal matahnya ini udah berair, jadi ada kuah asamnya,
yang rasanya dari jeruk nipis. Goreng ikan bandengnya juga empuk, berasa
bumbunya, dan ikannya cukup besar. Ini ikannya dibelah ya.
Gabus Pucung by Warung Mak Dower - Umami Food Marathon |
Gabus Pucung. Memang
tampilannya mirip semur ya, tapi rasanya beda karena masaknya pakai kluwek.
Gabus Pucung ini ikannya kayak ikan potong yang digoreng, lalu dimasak
dengan tumis kuah kluwek. Kuahnya agak mengental dan rasanya pedas manis juga.
Tulang Jambal Sewot by Warung Mak Dower - Umami Food Marathon |
Tulang Jambal Sewot.
Ikan jambal yang dimasak, rasanya pakai santan nggak pekat juga deh. Dicampur
pete mentah kupas juga di atasnya. Karena ikan jambal, tentunya asin, dan ini
yang bikin kuahnya juga kebawa rasa asin. Rasa kuahnya cukup pedas juga.
Genjer Centil by Warung Mak Dower - Umami Food Marathon |
Genjer Centil, berupa perpaduan sayur genjer yang dimasak dengan potongan oncom. Macam pakai gulai putih dengan santan yang enggak pekat. Rasanya nggak pedas dengan gurih yang pas.
Sambal Terasi by Warung Mak Dower - Umami Food Marathon |
Lalu ada juga Sambal
Terasi yang rasanya gurih pedas manis. Awalnya saya takut-takut ngambilnya,
takut pedas kelojotan, haha... Eh ternyata nggak kelewat pedas kok.
Oh ya, untuk nasi dan
sayur asem bisa diambil sendiri dipojokan. Untuk sayur asemnya, rasanya pedas
manis juga, dan pastinya seger banget.
ES Ondel-Ondel by Warung Mak Dower - Umami Food Marathon |
Untuk melengkapi makan,
ini ada minuman khas Warung Mak Dower yaitu Es Ondel Ondel. Semacam kuah santan
yang diisi dengan cendol, tape, agar-agar, ya macam isian es campur deh.
Sebenernya ini es menggoda banget, tapi berhubung lagi pilek, terpaksa cuma
bisa ngelihatin sekeliling pada makan ini es, hahah...
Secara keseluruhan,
untuk menu di Warung Mak Dower kalau versi lidah saya memang nggak semuanya
pedas. Lebih ke pedas manis, tapi pastinya dengan kadar gurih yang pas ya.
Selesai makan, saatnya
kami tidur menyimak talkshow dari
3 narasumber yang kece-kece sangat. Ada ahli gizi yaitu Ibu Diyah Eka Andayani,
SP.GK, M.Gizi. Lalu ada pakar masak yaitu Chef Ari Galih. Serta pastinya yang
ngajak kita-kita kelayapan, haha... perwakilan dari AJINOMOTO yaitu Bapak
Fahrurozi.
Kak Joan, Ibu Dokter Diyah, Chef Ari, dan Pak Oji - Umami Food Marathon |
Generasi mecin! Hemm...
begini kan istilah yang cukup rame akhir-akhir ini untuk menggambarkan bahwa
MSG merupakan biang kerok yang bisa bikin orang jadi bodoh. Well... apa iya? Nah, kemarin itu kami dapat banyak ilmu dari ibu dokter Diyah, dan
juga Chef Ari, serta Pak Oji.
Sebelum bahas tentang
MSG, kami dijelaskan tentang apa sih Umami itu. Saya pun taunya Umami cuma
Dapur Umami, hehe...
Umami merupakan rasa
gurih, yaitu menjadi urutan nomor 5 dari 5th Basic Taste, setelah rasa manis,
asin, asam, dan pahit. Rasa umami bisa menjadi sumber protein, yang terdapat di
glutamat, inosinat, dan guanilat. Yang umumnya sering kita dengar tentunya glutamat
ya.
Fermentasi, seperti
kecap atau ikan.
Pematangan, seperti
tomat atau keju.
Perebusan, seperti
bouillon atau kaldu dashi.
Penambahan bumbu, seperti
MSG atau terasi.
Serta kombinasi dari
beberapa sumber umami.
Rasa umami
dari Monosodium Glutamat alias MSG ini ditemukan oleh Prof. Kikunea Ikeda pada
tahun 1908. Kenapa baru ditemukan di tahun segitu? Karena MSG ini halus,
jekkk... Udah gitu rasanya juga bercampur dengan rasa dasar lainnya, terutama
asam, serta berkombinasi juga dengan garam seperti sodium dan potassium.
Oh ya, Prof. Ikeda
menemukan rasa umami dari MSG ini ketika beliau lagi masak sup. Duhhh... saya
mah udah masak macem-macem juga teteupp nggak bisa menemukan apa-apa, hahah... Beda otak
emang... Wokeh lanjutt...
MSG merupakan Bahan Tambahan Makanan Flavor Enhancer,
yaitu penguat rasa tanpa memberikan rasa atau aroma tertentu.
MSG juga merupakan garam natrium dari asam glutamat berupa serbuk kristal berwarna
putih, yang nggak ada wanginya, gampang larut dalam air, agak susah larut dalam
alkohol, serta rasanya rada manis atau asin.
Selain itu, MSG juga
bersifat “self limiting”, yang kalau
digunakan berlebihan akan menimbulkan rasa nggak enak. Makanya BPOM pun selalu
mengingatkan untuk menggunakan MSG sesuai dengan takaran yang diizinkan. Apaan
juga yang berlebihan ya bikin penyakit, yesss...
MSG juga mengandung
jumlah sodium yang lebih sedikit ketimbang garam. Jadi kalau udah menggunakan
MSG, penggunaan garamnya bisa dikurangi, tapi rasa masakan akan tetap sama
enaknya.
MSG
faedahnya apaan sih?
MSG digunakan sebagai
penguat rasa, yang bisa bikin rasa makanan jadi makin gurih. Nah kalau makanan
udah makin enak, pastinya bikin nambah selera makan ya.
Selain bikin rasa
masakan jadi makin enak, pastinya masakan yang kita makan juga tetap sehat,
karena rasa umami dari MSG bisa jadi sumber protein.
Bolehnya
berapa banyak sih kita mengkonsumsi MSG?
Maksimalnya, dalam
sehari itu kita boleh mengkonsumsi MSG hanya sebanyak 2,5 mg, atau setara
dengan ½ - 1 sdt. Nah jangan sampai berlebih ya, biar badan kita tetap sehat.
MSG
aman nggak sih untuk anak-anak dan ibu hamil?
Sekali lagi, selama
digunakan dengan takaran yang diizinkan, MSG aman untuk digunakan siapa aja,
termasuk anak-anak dan ibu hamil. Asam glutamat itu sendiri udah ada dalam ASI,
karena 50 % protein ASI adalah asam
glutamat. Jadi manusia udah mengenal asam glutamat sejak pertama kali makan,
yaitu ASI.
MSG juga nggak
berpengaruh buruk terhadap janin, jadi tetap aman ya dikonsumsi oleh para
bumil.
Kapan
sebaiknya menaburkan MSG pada masakan?
Kata Bu Dokter Diyah,
mau diawal, di tengah proses memasak, atau di akhir pun bisa. Tapi baiknya di
akhir proses memasak aja, setelah nyobain rasa bumbu dasar.
Kurang lebih itu sharing dari Ibu Dokter Diyah. Lanjut
kami menyimak sharing dari Chef Ari
Galih. Iklan dulu dah dengan foto makanan, haha...
Warung Mak Dower - Umami Food Marathon |
Chef Ari cerita kalau
awalnya beliau lebih ke masakan Australi. Kalau western food itu memang nggak mengenal MSG karena mereka
menggunakan penguat rasa dari butter
dan juga kaldu tulang-tulangan, terutama ikan. Jadi rasa umami sebenernya udah
ada sejak jaman romawi.
Western
food
memang variasinya nggak sebanyak masakan Indonesia yang kaya akan
rempah-rempah. Selain itu rempah-rempah juga kaya akan antioksidan, yang
berguna untuk kekebalan tubuh.
MSG biasa digunakan
oleh orang Asia, awalnya dari Cina, Jepang, dan Skandinavia. Weitsss...
Skandinavia kan bukan Asia. Iyesss... tapi mereka menggunakan MSG untuk
penambah gurih masakan. Sekarang MSG banyak digunakan negara lain di Asia.
Kata Chef Ari juga, di
hotel-hotel, para Chef juga menggunakan penguat rasa dengan brand yang berbeda. Begitupun dengan Warung Mak Dower yang
masakannya yummy banget, mereka juga
menggunakan penguat rasa AJI-NO-MOTO dengan takaran yang pas. Makanya menu
masakannya tetap berasa bumbu dasarnya kok.
Kenapa
masakan yang udah ditaburin MSG tapi kok rasanya tetap kurang enak, Chef?
Kata Chef Ari, jangan
disalah-artikan ya kalau penguat rasa itu bikin masakan jadi enak. Lezatnya
masakan itu tetap dari bumbu dasar, bukan dari penguat rasa. Kalau penguat rasa
itu gunanya bikin masakan jadi tambah enak atau lebih gurih.
Chef Ari juga bilang,
menggunakan penguat rasa atau enggak merupakan pilihan. Ketika memang rasanya
masakan kita udah nggak perlu ditambah penguat rasa lagi, ya udah nggak usah
ditambahkan.
Apa iya MSG bikin bodoh, Chef?
Bodoh itu bukan karena MSG, tapi kurang makan ayam dan ikan, kata Chef Ari. Ya, moga kita semua rezekinya terus dimudahkan ya, biar bisa makan ayam dan ikan terus.
Apa iya MSG bikin bodoh, Chef?
Bodoh itu bukan karena MSG, tapi kurang makan ayam dan ikan, kata Chef Ari. Ya, moga kita semua rezekinya terus dimudahkan ya, biar bisa makan ayam dan ikan terus.
Lanjut ke sesi Pak Oji dari AJINOMOTO. Pak Oji bilang kalau AJI-NO-MOTO ini dalam bahasa Indonesia artinya sumber rasa.
AJI-NO-MOTO terbuat
dari proses fermentasi tetes tebu pilihan. AJI-NO-MOTO ini udah berstandar
internasional dan di bawah lisensi Ajinomoto CO, INC, Jepang.
AJI-NO-MOTO ini mengandung asam glutamat, sedikit natrium, dan air. Asam glutamat ini merupakan salah satu asam amino penyusun protein yang ada dalam tubuh kita dan makanan sehari-hari, misalnya pada susu, ayam, jamur, telur, buah, sayur, dan ikan. Hemm... IPA kelas 5 SD ini, haha...
AJI-NO-MOTO ini mengandung asam glutamat, sedikit natrium, dan air. Asam glutamat ini merupakan salah satu asam amino penyusun protein yang ada dalam tubuh kita dan makanan sehari-hari, misalnya pada susu, ayam, jamur, telur, buah, sayur, dan ikan. Hemm... IPA kelas 5 SD ini, haha...
AJI-NO-MOTO diproduksi
di Jepang yang pertama kalinya di tahun 1909. Lalu untuk di Indonesia sendiri ada
di tahun 1969. Biar bisa digunakan oleh seluruh masyarakat Indonesia,
AJI-NO-MOTO juga udah punya sertifikasi Halal MUI serta izin dari BPOM. Sampai saat ini, AJI-NO-MOTO udah digunakan di lebih dari 100 negara, uww mantappp...
Label Halal MUI untuk AJI-NO-MOTO |
So
far,
selain penguat rasa AJI-NO-MOTO, juga ada bumbu kaldu penyedap “Masako”, bumbu
praktis siap saji “Sajiku”, bumbu masakan Asia “Saori”, serta mayones “Mayumi”.
Produk AJINOMOTO - Umami Food Marathon |
Kurang lebih ini sharing dari Pak Oji tentang
AJI-NO-MOTO. Acara pun makin seru dengan nonton demo masak dari Chef Ari. Di
sana, Chef Ari masak Gabus Pucung dan Pecak Bandeng, 2 menu yang ada di Warung
Mak Dower.
Demo masak bersama Chef Ari Galih - Umami Food Marathon |
Demo masak bersama Chef Ari Galih - Umami Food Marathon |
Baru kali ini saya
nonton demo masak yang Chef-nya ngulek langsung, haha... Bener-bener masak dari
awal dah. Oh ya, kata Chef Ari, menghaluskan bumbu dengan ngulek itu memang
rasa masakan akan jadi lebih enak ketimbang pakai blender, karena pada ngulek
itu ada proses menggilasnya dan ini yang bikin rasa masakan akan lebih enak.
Ini dia masakannya Chef
Ari...
Gabus Pucung by Chef Ari Galih. Model tangan by Chef Ari, haha... - Umami Food Marathon |
Pecak Bandeng by Chef Ari Galih. Model tangan by Chef Ari juga - Umami Food Marathon |
Selesai sudah Umami
Food Marathon kami yang pertama. Lanjut kami food marathon yang kedua, yaitu ke
Soto Betawi Haji Husen di daerah Manggarai.
Pic by Tabloid Bintang |
Soto Betawi Haji Husen
ini ramenya ajegile. Tempatnya cukup luas, tapi yang datang juga nggak kalah
banyak. Kami pun duduk berpencar, sedapetnya kursi dan meja nganggur, haha...
Walau belum jam makan
siang, tapi pengunjungnya udah membludak. Soto Betawi Haji Husen ini buka jam
9, tapi belum buka aja udah banyak yang antri, wow...
Ketika memesan, kami
ditanya dulu, mau pakai nasi atau enggak. Saya makan nasinya setengahan sama
Mba Woro, karena masih kenyang nyobain segala macem di Warung Mak Dower.
Minumnya saya pesan teh manis hangat.
Soto Betawi Haji Husen - Umami Food Marathon |
Soto Betawi Haji Husen
ini kalau kata Chef Ari pakai susu, atau mungkin campuran susu dan santan.
Pantes aja pas makan juga nggak berasa begah karena kebanyakan santan. Saya
makan yang soto jeroannya dan empuk semua. Kuahnya dengan rasa gurih yang pas
dan enggak pedas. Ada juga tambahan acar dan sambal yang tersaji di meja.
Kami nggak lama di Soto
Betawi Haji Husen karena harus ke food marathon yang terakhir, yaitu kunjungan
budaya ke Setu Babakan.
Oh ya, kenapa Soto
Betawi Haji Husen terpilih untuk Umami Food Marathon juga? Pastinya karena
menunya juga memakai penguat rasa AJI-NO-MOTO dengan takaran yang pas ya.
Jadinya tetap enak dan sehat.
Tiba di Setu Babakan
kurang lebih jam 1. Kami sholat dzuhur dulu di musholla yang ada di Setu
Babakan. Tempat sholat-nya nyaman, walau nggak ada tirai pemisah. Cuma kalau
boleh saran, tempat wudhu perempuannya dikasih tirai ya, hehe... karena
berhadapan langsung dengan tempat wudhu lelaki. Rada rempong lepas jilbabnya
aye kan, haha...
Setu Babakan ini
luasnya 289 hektar dengan setunya doang itu luasnya 30 hektar. Mulai buka jam 7
s/d 6. Tempat ini gratis untuk pengunjung, cuma diminta bayar untuk keamanan
aja.
Ondel-Ondel di Setu Babakan - Umami Food Marathon |
Selesai sholat, kami ngumpul
lagi lalu berjalan menuju museum Betawi. Di sana kami melihat 8 icon Betawi yang di antaranya ada ondel-ondel,
kembang kelapa, ornamen gigi balang, baju sadariah, baju kebaya kerancang,
batik betawi, kerak telor, dan bir pletok.
Tanjidor di Museum Betawi Setu Babakan - Umami Food Marathon |
Genk si Pitung di Museum Betawi Setu Babakan - Umami Food Marathon |
Kalau kerak telor dan
bir pletok ada di area yang berbeda.
Selain itu, di museum Betawi kami juga melihat ragam kesenian Betawi.
Wayang Betawi di Setu Babakan - Umami Food Marathon |
Lukisan Gubernur Jakarta di Setu Babakan - Umami Food Marathon |
Tarian Betawi Ngecek Setapak di Setu Babakan - Umami Food Marathon |
Lanjut kami berjalan ke
arah lobby dan di sana kami disambut
dengan tarian khas Betawi yaitu Ngecek Setapak dari adik-adik yang cantik.
Tariannya pun juga nggak kalah cantik.
Setu Babakan - Umami Food Marathon |
Setu Babakan - Umami Food Marathon |
Selesai nonton tarian,
kami berjalan keluar lobby dan jalan
kaki yang lumayan jauh, haha... Menuju gallery
batik Betawi. Di sisi kiri ada setu dan permainan air bebek-bebekan. Ada
juga tempat makan lesehan. Lalu di sisi kanan juga diramaikan dengan jualan
khas Betawi.
Setu Babakan - Umami Food Marathon |
Di gallery batik Betawi ini juga ada kegiatan mencanting. Wuihh...
butuh telaten yang luar biasa ini mah. Ciri khas dari batik Betawi sendiri
adalah warnanya yang terang-terang.
Batik Betawi di Setu Babakan - Umami Food Marathon |
“Sekarang kita balik
lagi ya ke lobby dengan jalan yang
tadi,” kata Pak Roni, si bapak pemandu.
Haaa... saya udah engap
luar biasa pas jalan ke gallery batik
Betawi ini. Eh disuruh balik lagi jalan kaki, hahahah... Eh untungnya naik
delman deng. Saya pun senanggg...
Kembali ke lobby, kami nonton demo masak bir pletok
yang bahannya menggunakan rempah 15 macem. Ebujehhh banyak amat yak.
Demo masak bir pletok di Setu Babakan - Umami Food Marathon |
Kenapa dinamakan bir
pletok? Karena jaman kompeni dulu mereka pada ngebir. Betawi nggak mau kalah dong,
bikin juga minuman yang bisa menghangatkan badan macam bir. Karena bikinnya
pakai air, jadi namanya bir pletok.
Bir Pletok di Setu Babakan - Umami Food Marathon |
Walau namanya bir, udah
pasti bir bikinan orang Betawi nggak bikin mabok. Rasanya gimana? Macam wedang
jahe tapi karena banyak rempah jadi ya agak beda. Saya nggak doyan, haha...
Kalau kata yang doyan mah ini enak banget.
Lanjut ke acara
terakhir, yaitu demo masak kerak telor. Kerak telor ini dari beras ketan, telur, dan beberapa bumbu, dan pastinya pakai AJI-NO-MOTO biar rasanya makin gurih.
Kerak telor si emak ini enak banget lho. Bumbu serundengnya juga dengan gurih
yang pas. Plus ada taburan bawang gorengnya juga.
Kerak Telor di Setu Babakan - Umami Food Marathon |
Selesai sudah Umami
Food Marathon kami bersama AJI-NO-MOTO dan Tabloid Bintang Indonesia. Selain
kenyang, haha... saya dapat ilmu banyak juga.
Kami nggak diminta untuk
mengajak teman-teman agar menggunakan AJI-NO-MOTO atau penguat rasa dalam masakan
teman-teman ya. Tapi seperti pesan Bu Dokter Diyah serta Pak Oji, mari kita
sama-sama luruskan info tentang MSG ini.
Begitu pun yang Chef
Ari bilang. Menambahkan penguat rasa dalam masakan atau tidak, merupakan
pilihan. Jadi nggak penting banget, yesss...
kita terlibat dalam debat MSG vs No MSG atau Ngulek vs Bumbu Instant. Lebih
baik kita habiskan waktu kita untuk memikirkan masakan yang enak dan bergizi,
ye kan?
Juragan Kerak Telor :P - Umami Food Marathon |
Terima kasih banyak
Dapur Umami by AJI-NO-MOTO dan Tabloid Bintang Indonesia, udah ngajak kami
seru-seruan seharian. Moga makin sukses ya...
Makasih juga untuk
teman-teman yang udah mampir. Moga infonya bermanfaat ya dan mari dibaca juga tulisan teman-teman yang lain, biar infonya makin lengkap. :)
Ini tulisannya Mba Ade Ufi tentang cerita Umami Food Marathon-nya -.
Umami Food Marathon Aji-no-moto Mengungkap 5 Fakta tentang MSG bagi kesehatan
Ini tulisannya Mba Ade Ufi tentang cerita Umami Food Marathon-nya -.
Umami Food Marathon Aji-no-moto Mengungkap 5 Fakta tentang MSG bagi kesehatan
Sumber info pelengkap:
Booklet Umami - The Fifth Basic Taste
www.ajinomoto.co.id
AJINOMOTO
Jl. Laksda Yos Sudarso No. 77- 78, Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara
www.ajinomoto.co.id
www.ajinomoto.co.id
FB Page: ASLI Masako
Instagram: @DapurUmami.id
Twitter: @DapurUmami
Tabloid Bintang Indonesia
FB Page: Tabloid Bintang Indonesia
Instagram: @BintangTabloid
Twitter: @BintangtTabloid
Warung Mak Dower
Jl. Pemuda No.72, Jati, Jakarta Timur
Instagram: @WarungMakDower
Soto Betawi Haji Husen
Jl. Padang Panjang No. 6C Pasar Manggis, Setiabudi,
Jakarta Selatan.
Setu Babakan
Jl. Srengseng Sawah, Jagakarsa