Apa kabar, teman-teman?
Kalau sebelumnya
bersama Teh Ani Berta dari Indonesian Social Blogpreneur (ISB) saya udah
belajar cara nulis report events yang
kecehh, Sabtu pas H+1 Idul Adha lalu, kembali saya belajar tentang dunia
pernge-blog-an bersama Mba Shinta
dari Blogger Perempuan Network (BPN).
Yuhuuu... mau dikata
masih libur lebaran, tetap semangat untuk berangkat ke Mozilla Community Space
Jakarta di daerah Kuningan. Saya tiba di sana pas banget jam 2 siang. Untung
nggak telat, jadi nggak disetrap suruh angkat kaki satu sama Mba Shinta dan Mba
Alma.
Sebelum kelas blogging-nya dimulai, ada say hi dulu dari Mba Alma. Lalu kami pun
menyimak info dari Mas Munif tentang Mozilla Community Space Jakarta. Intinya, community ini merupakan para volunteers dan kalau untuk ruangan
tempat kami belajar itu juga bisa lho dipergunakan kalau teman-teman juga mau
ngadain event, tapi cuma untuk yang
berkenaan dengan dunia internet ya.
Untuk kebutuhan yang lain
sebenernya bisa, cuma yang lebih didahulukan itu yang ada hubungannya dengan
internet. Silakan hubungi aja Mas atau Mba yang lagi bertugas di sana. Untuk
lebih jelasnya tentang Mozilla Community Space Jakarta ini, bisa tanya-tanya langsung
aja ya ke IG-nya @mozillaindonesia.
Selanjutnya kelas blogging pun dimulai bersama Mba
Shintaries Nijerinda. Untuk teman-teman yang sering dapet job nimbrung di grup socmed
BPN, tentunya udah kenal dong ya dengan Mba Shinta. Bahkan begitupun dengan blogger lelaki yang sering dapet job juga mungkin, hehe...
Mba Shinta merupakan founder-nya BPN, sebuah start up company yang belum lama ini
memenangkan Bekraf BIP (Bantuan Intensif Pemerintah) 2017 Start Up Competition.
Uwewww... selamat ya BPN. Emang BPN pantes banget kok nerima award dan bantuan ini.
Moga BPN makin maju, job kuliner partnership-nya makin banyak, dan saya
pun makin sering diajak kerja sama, uww yeahhh... Doa macam apa ini,
ujung-ujungnya minta kerja sama juga, ahahaha... bodo amat.
So
far, members BPN itu sekarang udah lebih dari 3 ribu bloggers. Lalu kalau untuk kegiatannya,
ada blogpost update bersama Kakak
Alaika Abdullah, blogpost directory, FB
group, workshop, dan parnership. Untuk
teman-teman yang belum gabung, yuk ah gabung juga di komunitas.bloggerperempuan.co.id.
Oke sekarang mari kita
mulai belajarnya. Ada apa aja proses yang perlu diperhatikan untuk blog dan socmed biar lebih terlihat oleh dunia luas serta layak branding? Mari kita bahas satu-satu.
Kita-kita tentunya
sering denger kan istilah Content is the
King. Iyesss... tak ada yang bisa mengalahkan kualitas sebuah tulisan. Lalu
tulisan yang berkualitas itu didapat dengan terus berlatih dan minum kopi
tiap pagi, serta banyak-banyaklah membaca. Iya membaca, bukan membaca judul
doang dan lihat-lihat foto aja, trus komen kagak nyambung, trus saya delete udahh...
Menulis ini sendiri
juga ada dua tujuan, yaitu menulis untuk pembaca dan untuk google. Kalau untuk google
ada SEO dan lain-lain yang mesti diperhatikan. Kalau saya, sebisa mungkin
dikombinasikan. Tetap memperhatikan SEO tapi nggak fokus di sini.
Berapa kata yang
biasanya akan lebih mudah terlihat oleh google?
Minimal 1.000 kata. Tentunya bukan seribu kata tapi ngalor ngidul kayak
tulisan ini. Tulisan yang menginfo, menginspirasi, sekalipun itu curhat
sharing pribadi. Tema tulisannya bisa
tentang opini, isu terkini, ataupun pengalaman.
Untuk konten itu
sendiri ada yang:
Kronologi, yaitu urutan
ceritanya logis dan teratur.
Tematic, blog-nya cuma membahas 1 tema aja.
Didaktik, blog-nya tentang ilmu pengetahuan.
Solusi permasalahan, ya
udah pasti tulisannya tentang permasalahan lalu ngasih solusi.
Untuk template juga sama, ada yang ditujukan
untuk pembaca dan ada juga yang untuk google.
Penggunaan template juga pastikan
yang nggak berat loading-nya.
Lalu pastikan clean ya. Kagak usah pas orang lagi baca
trus ada salju-salju turun, hahahah... atau efek apapun yang muncul ketika
teman-teman lagi baca tulisan kita.
Untuk kolom, content ada di sisi kiri lalu sidebar di kanan. Warnanya 80%
didominasi putih dengan tulisan warna item.
Body
blog
mesti warna putih. Dan pastikan template
yang kita pilih itu mobile friendly
karena banyak juga teman-teman yang membaca blog
lewat hape.
Bounce Rate
Kalau untuk bounce rate
ini bisa dilihat di Google Analytic. Saya waktu itu pasang Google Analytic tutorial-nya juga dari bloggerperempuan.co.
Makin rendah bounce rate, makin bagus lah kualitas blog. Semakin lama teman-teman yang baca
tulisan kita, makin bagus lah bounce rate
blog.
Untuk menjaga bounce rate, saya sendiri memilih untuk
enggak blog walking balik, bahkan
mendepak komen asal-asalan yang saya tau, mereka cuma baca judul doang lantas
komen hanya 1 atau 2 kata. Artinya orang ngupil pun mungkin akan lebih lama
ketimbang mereka yang datang ke blog
saya hanya untuk narok link dengan
komen asal-asalan. Kalau nggak dikunjungi balik, mereka pun nggak akan kembali
lagi untuk klik blog ini.
“Ah Nit, lu nggak tau
aja. Gue juga sering kok cuma narok link
doang tanpa baca.” Ya nggak pa-pa, ini masalah kejujuran orang lain kok yang
nggak ada hubungannya dengan saya.
Branding
Untuk branding ke brands atau agencies,
tentunya kita harus punya modal tulisan dulu. Siapkan 10 sampai 20 tulisan yang
layak branding. Jadi mau dikata stok
tulisan ada seratus biji tapi isinya hahah heheh kagak jelas, ya nggak bisa
jadi penilaian.
Ketika ngincer food brands, tulislah tentang food sebagus mungkin, walau saya enggak
bilang ya kalau tulisan saya tentang food
bagus banget, cuma kelewat keren, hahah... Ketika ngincer kosmetik, tulislah
tentang beauty froduct and service
yang cantik.
Lalu sejauh mana sih
tulisan-tulisan kita bisa terlihat oleh banyak orang, terutama dari google? Yang pertama tentu karena konten
yang relevan. Lalu user experience
juga bisa menjadi alasan orang lain untuk baca tulisan kita. Sisi technical-nya juga mesti diperhatikan
macam keywords dan lain-lain, lalu backlinks yang bisa dilakukan dengan blog walking berkualitas, serta share dengan bijak di social media.
Untuk social media, yang biasanya bagus untuk share postingan blog itu ada Facebook, Facebook Page, Twitter, dan Instagram. Kalau
Google+ udah pasti ya.
Ini juga salah satu
yang bisa bikin tulisan makin terdeteksi google, yaitu mengatur permalink (sebelum tulisan ter-published) lalu search description-nya juga diisi. Ini ada di draft blog di sisi kanan.
Branding
juga bisa dilakukan dengan beberapa hal yang bikin orang lain selalu teringat
akan blog kita. Mulai dari nama
domain yang maksimal 2 suku kata dan mudah diingat (bisa juga nama sendiri), username yang mudah dikenali di socmed (baiknya tiap socmed namanya sama), template yang khas, blog-nya memiliki ciri khas (entah tekhnik nulisnya atau berupa niche). Laluuu... jadilah diri sendiri
dan apa adanya, karena blog dan socmed yang berkualitas tidak dibangun
dengan banyak drama, hahah...
Makin ke sini, blog dan socmed memang udah macam sepaket, terutama Instagram ya. Isilah socmed kita dengan hal yang related dengan postingan blog kita. Feed is number one. Kita nggak bisa maksa-maksa orang harus folbek
atau like back, tapi postinglah hal
yang bermanfaat yang bisa jadi alasan orang lain untuk follow dan like, kalau
memang belum bisa posting foto yang kelewat keren.
Kalo IG gue isinya
selfie-selfie doang, Nit. Ya selfie atau OOTD-lah yang berkualitas. Ketika
selfie muka, berbagilah tips atau review tentang
kosmetik atau perawatan muka alami. Ketika OOTD, berbagilah tips tentang fashion atau tekhnik foto. Silakan
belajar dengan @febriantyrachma kalau tentang ini ya, hahah... Apalagi selfie
di tempat traveling, bisa bahas
tentang tempat itu juga.
How
many followers we have, belakangan ini brands and agencies makin detail. Feed dan engagement yang
mereka lihat, not just about followers.
Backlink
Backlink
yang makin banyak tersebar juga bisa untuk naikin DA blog kita. Backlink ini
bisa didapat atau dilakukan dengan mengunjungi blog dengan tema yang sama, lalu berkomentarlah dengan name url atau nama blog. Bisa juga dengan
bikin dummy blog atau another blog untuk menyimpang link blog utama, tapi kata Mba Shinta
jangan di tiap postingan juga ya.
Lalu bisa juga dengan
bikin give aways macam lomba blog kecil-kecilan dan mereka diminta
untuk ngetik backlink blog kita.
Walau nggak nutup kemungkinan pas udah kelar lomba, itu link bakalan dihapus lagi, hahah...
Kalau saya, terlepas
dari itu postingan 1 tema atau enggak, tetap saya kunjungi selama style tulisannya nyantai dan tulisannya
ditujukan untuk saya juga. Jadi kalau pas baca kalimat pertama: Hai, Mama Kece.
Hallo Ayah Bunda. Dear Emaks Keren.
Udah pasti saya langsung leave out.
Tapi kan tulisan gue
emang tentang parenting, Nit.
Eitsss... saya sering baca lho tulisan parenting
yang penulisnya menyapa: Hallo,
Parents and Parents Wannabe.
Bukankah hidup perlu membaca
banyak hal biar ngerti banyak hal? Ehciehhh...
Tools
Blog
yang
berat juga berpengaruh buat google.
Nah untuk cek kadar berat blog kita,
bisa klik di sini nih: gtmetrix.com. Nanti
ada nilai blog kita lantas
permasalahan yang bikin berat.
Foto dengan resolusi
tinggi juga salah satunya yang bisa bikin nilai loading blog jadi jelek. Baiknya foto itu ukuran 600 s/d 800 pixel aja atau jangan lebih dari 100 kb.
Image optimizer-nya diperhatikan juga
ya.
Biar makin gampang
terikndeks google, postingan kita
tentunya harus pakai beberapa keywords
yang relevan. Kalau untuk mengecek keywords
bisa di keywordtool.io.
Seringkali tulisan kita
harus disertai dengan foto juga. Eh bukan seringkali deng, rasanya kalau
sekarang-sekarang ini mah di tiap postingan yak. Untuk foto yang bisa digunakan
tanpa terkena izin copas dan lain-lain, kita juga bisa ambil dari styledstock.co, foodiesfeed.com,
pexels.com. Saya juga pernah ngambil di pixabay.
Kembali lagi pada pesan
Teh Ani, sejelek-jeleknya foto kita, gunakanlah foto sendiri. Tapi bukan
berarti jelek selamanya kan ya. Terus belajar biar bisa motret yang keren.
Kalau mau menggunakan foto orang lain, jangan lupa ditulis sumbernya.
Monetize
Ini yang biasanya ditanya
orang, gimana sih cara dapet duit dari blog
dan socmed, hahah... Bisa dengan sponsored post alias brands atau agencies ngasih konten trus kita tinggal edit doang sesuai style
tulisan kita. Product review alias kita
disuruh nulis dari yang udah kita coba. Afiliasi, ada banyak juga ini tapi saya
masih malas berurusan dengan ini, social
media campaign biasanya di Instagram dan Twitter. Serta google adsence, di mana kita bisa
dikasih duit jajan dollar dari google.
Untuk afiliasi dan google adsence silakan googling aja yaaa...
Kalau job-nya ini dari mana aja? Bisa dari
komunitas atau brands dan agencies-nya langsung yang email. Ada yang udah ditetapkan rate-nya dan ada juga yang minta rate card.
Fotonya Mba Damar Aisyah |
Oke, kurang lebih ini
yang saya pelajari dari Mba Shinta bersama Blogger Perempuan Network. Moga blog kita-kita semuanya tambah
berkualitas, begitupun dengan socmed-nya.
Dibaca juga ya tulisan teman-teman yang lain, biar makin lengkap ilmunya.
Terima kasih banyak Mba
Shinta dan Mba Alma udah ngajarin saya dan kita-kita yang datang. Moga
segalanya menjadi berkah, baik untuk pribadi maupun perusahaan. Makasih juga
Mozilla Community Space Jakarta untuk tempatnya.
Makasih banyak ya
teman-teman udah mampir.
No comments:
Post a Comment
Hai, temans... Makasih banyak ya udah mampir. Semua komen lewat jalur moderasi dulu ya :D Don't call me "mak" or "bund", coz I'm not emak-emak or bunda-bunda :P