Apa kabar, teman-teman?
Jumat siang tanggal 16
Juni 2017 lalu, saya kelayapan ke Goethe Institute untuk merayakan Coral
Triangle Day 2017. Kalau nggak dapat undangan dari Change.Org Indonesia dan
CTICCF, saya juga nggak bakalan tau apa itu Coral Triangle Day, haha...
Saya tiba di Goethe jam
2 siang. Pikir saya acara udah mulai, untungnya belum. Selesai mengisi
registrasi, saya pun masuk ke dalam ruangan macam bioskop. Sembari menunggu
acara mulai, kami diajak nonton film dulu tentang lingkungan hidup.
Pas saya
celingak-celinguk ke bagian bawah, yang datang ke acara ini pun beragam dan
banyak bulenya juga. Iya event ini
memang dihadiri juga oleh:
Kementerian Kelautan
dan Perikanan (KKP)
Kementerian Koordinator
Bidang kemaritiman (Kemenkopar)
Kementerian Lingkungan
Hidup & Perhutanan (KLHK)
Jam setengah tiga,
acara pun akhirnya mulai, dipandu oleh Mba Dayu Hatmanti yang juga seorang Miss
Scuba International 2011. Di sini Mba Dayu menjelaskan tentang apa sih Coral
Triangle Day itu.
Buat teman-teman yang
mungkin belum tau, Coral Triangle Day ini merupakan peringatan Hari Terumbu Karang Dunia. Bersama 5 negara lainnya, yaitu Malaysia, Filipina, Timor Leste, Papua
Nugini, dan Solomon, Indonesia juga termasuk bagian dari segitiga terumbu
karang ini.
Coral Triangle Day ini
sebenarnya dirayakan tiap tanggal 9 Juni, tapi di Jakarta dirayakan tanggal 16
Juni. Selain di Jakarta, teman-teman pecinta lingkungan hidup di kota-kota
lainnya juga nggak mau kalah. Mereka juga mengadakan acara yang sama serunya
untuk makin saling mengingatkan akan pentingnya menjaga kebersihan laut.
“Curbing Marine Debris
– Reduce Your Plastic Waste” merupakan tema yang dipilih untuk peringatan Coral
Triangle Day tahun ini.
Kenapa limbah plastik
menjadi perhatian yang paling besar, apalagi di Indonesia? Karena nggak
dipungkiri, Indonesia merupakan negara kedua yang menjadi penyumbang limbah
plastik terbanyak. Duh sedih juga ya dengernya. Moga bukan kita-kita ya yang
melakukan itu.
So
far,
pada Coral Triangle itu ada 600 spesies terumbu karang, 2500 spesies ikan,
serta 6 dari 7 spesies penyu laut yang ada di dunia. Nggak kebayang kan berapa
banyak makhluk laut yang bakalan mati gara-gara limbah plastik dilemparkan oleh
manusia gitu aja ke laut.
Di Indonesia sendiri
ajakan untuk #SayNo2Plastic ini diakan dengan berbagai event. Mulai dari sama-sama membersihkan pantai dan laut, talkshow, pemutaran film, serta bazaar. Pokoknya banyak cara yang
dilakukan oleh para pecinta lingkungan hidup biar pesan untuk mengurangi limbah
plastik itu sampai pada semua masyarakat.
Perayaan Coral Triangle
di Goethe ini mengambil tema “Selamatkan Laut Kita, Stop Sampah Plastikmu.”
Acara dibuka dengan
sambutan dari Bapak Zulazmi yang merupakan Deputi Direktur Indonesia, Timor Leste,
dan ASEAN GIZ. Pak Zulazmi menjelaskan kalau jumlah sampah laut itu bisa lebih
dari 12 juta ton lho. Yang nyampah ini bisa dari perorangan, bahkan ada juga
kapal yang seenaknya buang sampah di laut. Hayati sedih, Makkk...
Selanjutnya kita-kita
pun menyimak isi surat yang dibacakan oleh adek Jamaliah. Adek dari pulau Putri
Bawean ini merupakan pemenang pertama Aksi Menulis Surat untuk Ibu Menteri di
tahun 2015. Surat dari Jamaliah ini sangat bikin Ibu Menteri Kelautan dan Perikanan
kita, Ibu Susi Pudjiastuti terharu.
Isi suratnya ini kurang
lebih tentang kehidupan orang-tuanya yang mengumpulkan rezeki lewat laut.
Masyarakat Bawean pun sekarang udah nggak lagi menangkap ikan menggunakan bom.
Alhamdulillah masyarakat Indonesia jadi makin peduli ya untuk sama-sama menjaga
laut.
Tengah hari pas puasa
pula, jujur aja bikin saya ngantuk banget, haha... Tapi saya pun kembali seger
karena ada penampilan perkusi yang super duper kece dari batuutara yang
menggunakan alat-alat bekas macam panci dan gentong.
Kita-kita pun kembali
dibikin melek, haha... dengan diajak berdiri dan ikutan flashmob bersama karakter hewan-hewan laut. Jadi inget ke Dufan
kalau lihat badut-badut yang pakai baju karakter gini, haha...
Apa saya ikutan flashmob? Uh kagakkk... saya mah sibuk
videoin Babang Hamish Daud, hahahah... Iyesss, Hamish Daud dan Mba Trinity
Traveler juga menjadi special speakers
di event ini. Selain perkusi dan flashmob, Babang Hamish juga yang
kita-kita makin seger sampe buka puasa, hahahah...
Selanjutnya saatnya
saya nyimak talkshow seru-seruan yang
bersama:
Bapak Aryo Hanggono
yang merupakan perwakilan dari KKP.
Ibu Nani Hendriati yang
merupakan perwakilan dari Kemenkopar.
Bapak Ujang Solihin
yang merupakan perwakilan dari KLKH.
Hamish Daud, calonnya
Raissa. Eeeh... maksudnya aktor dan pecinta lingkungan hidup.
Trinity Traveler,
travel blogger.
Pada talkshow ini dibahas kalau penggunaan plastik di Indonesia itu udah mencapai 11 juta perlembar di setiap tahunnya. Nah waktu uji coba plastik berbayar, ini bisa turun lho sampai 50%.
Bapak dan Ibu
perwakilan menteri berharap, moga makin ditingkatkan ya kesadaran untuk
mengurangi penggunaan plastiknya. Jadi bukan karena ogah keluar duit bayar
plastik ya, haha...
Kalau untuk solusi dari
pemerintah sendiri, sejauh ini udah bekerja sama dengan Danone untuk program
daur ulang plastik. Lalu juga dengan Unilever untuk program daur ulang plastik
rumah tangga. Moga diikuti ya oleh brands
yang kemasannya banyak menggunakan plastik.
Lalu kita-kita pun
menyimak cerita masa kecil Hamish Daud yang tinggal di daerah pantai. Nangkep
ikan berhadiah coca-cola dan berhasil menjadi juara, merupakan kebahagiaan masa
kecil Hamish.
Selain ikut serta
menjaga kebersihan laut, Hamish juga menerapkan no plastik dalam kehidupan sehari-hari. Tiap ke supermarket, dia selalu bawa bagpack untuk masukkin semua
belanjaannya. Pokoknya belanja semuat bagpack-nya.
Duhhh... makin keren ya Babang yang satu ini, haha...
Mba Trinity juga
berbagi cerita, ya cukup menyedihkan juga kalau lihat pantai dan laut tercemar
limbah, salah satunya ya limbah plastik. Makanya Mba Trinity selalu berpesan
untuk para travelers, kalau traveling itu nggak cuma seru-seruan
atau selfie wefie aja, tapi jaga juga
kebersihan laut dan pantai.
Acara pun ditutup
dengan penyerahan piagam pada narsumber, serta foto bersama bersama bloggers
dan vloggers undangan. Lalu saatnya kami buka puasa tanpa harus ngantri
prasmanan, hahaha... Love deh buka
puasa kayak gini.
Makasih banyak ya
Change.Org Indonesia dan CTICCF yang udah ngundang saya ke event ini. Saya jadi tau banyak tentang Coral Triangle Day dan
pentingnya mengurangi penggunaan plastik. Seperti pesan Ibu Nani, sulit sekali
memang jika benar-benar no plastic,
tapi setidaknya kita kurangi sebisa mungkin.
Makasih banyak ya
teman-teman yang udah hadir. Moga untuk saling mengingatkan juga ya akan
penggunakan plastik yang selama ini kita lakukan.
No comments:
Post a Comment
Hai, temans... Makasih banyak ya udah mampir. Semua komen lewat jalur moderasi dulu ya :D Don't call me "mak" or "bund", coz I'm not emak-emak or bunda-bunda :P