Apa kabar, teman-teman?
St. Joseph Church , Bugis Singapura |
Bugis, Singapura Bugis Singapura |
Bugis, Singapura |
National Library, Bugis, Singapura |
Lalu kami kembali lagi dan
menuju Bugis Junction. Rasanya ini di lantai 1, kami pun jajan “gorengan” di
Old Chang Kee karena di hotel memang nggak disediakan sarapan. Saya pun beli 3
tusukan seharga 5 dollar, dan so far inilah
sarapan termahal dalam hidup saya, hahahah... Mau nyari nasi uduk yang 50 cent (alias goceng) nggak ada sih,
haha...
Old Chang Kee, Bugis Junction, Singapura |
Mau beli yang mana? Old Chang Kee, Bugis Junction, Singapura |
Dari kedai Old Chang
Kee ini kami menuju MRT Station Bugis di bawahnya ke Esplanade. Tau nggak mau
ngapain? Cuma pingin makan gorengan Old Chang Kee ini di Merlion Park,
hahaha... Banyak gaya amat yeee...
St. Andrew Church |
Tiba di Merlion Park,
waktu itu rasanya lagi ada kayak macam Sea Games gitu. Jadi di Merlion Park
lagi ada lomba dayung sepertinya, atau entah apa namanya, haha... Cuma di
sebelah sonoan *tunjuk ke kanan, sedangkan kami kongkow di sayap kiri* jadi
kami nggak lihat. Cuma denger suaranya aja.
Pas kami lagi duduk dan
makan minum, di depan kami melintaslah Opa-Oma yang lagi jalan pagi serombongan
kecil dengan seorang tour guide. Mereka
kayaknya dari Tiongkok, kalo denger ngerumpinya. Kami bukannya olah raga malah
makan dan foto-foto, haha...
Merlion Park, Singapura |
Merlion Park, Singapura |
Kelar makan, kami
kembali berjalan ke arah kiri menuju Esplanade Station. Dari Esplanade ke
Merlion Park mah langsung kelihatan si singa yang gede banget, dan rute
jalannya pun tinggal ke kiri aja. Sedangkan kalau gedung Esplanade juga yang
paling unik karena atapnya tajam-tajam kayak duren. Dari Merlion Park pun
kelihatan itu gedung.
Esplanade, Singapura |
Dari Esplanade kami
menuju Ghobi Daud, karena mau ke Mustafa Centre untuk beli oleh-oleh. Iya,
kalau ke Mustafa Centre enaknya ke Ghobi Daud station aja, kecuali mau ngiterin Little India sekalian ya. Saya
lupa jalurnya, tinggal lihat peta MRT aja ya.
Dari exit Ghobi Daud station, tinggal nyeberang dan jalan ke dalam lalu ke kiri. Di
lantai 1 Mustafa Centre ini ada parfum. Saya lupa di lantai berapa, pokoknya di
atas, kami menuju supermarket-nya.
Di sini saya cuma beli
coklat buat adek-adek sepupu dan teman kerja juga karena waktu itu masih kerja
di lembaga. Campur-campur seharga 20 dollar deh rasanya.
Lalu kami pun kembali
ke Ghobi Daud station menuju Bugis
Junction, dan kembali ke hotel untuk packing
lalu check out. Dari Bugis station kami menuju Tanah Merah station, lalu ganti MRT menuju Changi
Airport.
Tiba di terminal 2,
kami makan siang dulu di Burger King. Oh ya, Burger King di sana nggak ada
sertifikat halal ya. Rasanya kami samaan beli paket Burger Beef Rendang,
Kentang, dan Lemon Tea. Harganya sekitar 8 dollar. Saya nggak sempet fotonya
karena udah cepet-cepet mau check in.
Rasanya burgernya nggak
jauh beda dengan beef curry.
Kentangnya cukup banyak dan bikin kenyang. Kalau menurut saya beda dengan
kentang-kentang di fast food sini,
haha... Oh ya, nggak ada nasi di Burger King ini, haha...
Selesai makan, kami pun
berjalan ke ujung paling kiri dan bengonglah kami ketika lihat kok counter-nya malah Tiger Air, bukan Air
Asia. Ngelihat plang lalu kami pun tersadar kalau masih di terminal 2,
hahaha...
Cepat-cepat kami
berjalan balik ke kanan paling ujung menuju tempat naik sky train, ketika perut baru aja diisi dengan makan siang, haha...
Kami pun menuju terminal 1, nah baru inilah bener kalau di ujung paling kiri
ada counter-nya Air Asia, hahaha...
Proses imigrasi keluar
saya berjalan lancar hingga masuk ke dalam pesawat. Kami duduk misah-misah.
Sore itu sedang hujan, dan mungkin ini alasannya pesawat belum juga take off sampai rasanya setengah jam. Di
dalam pesawat ini dibagikan juga cukai form
yang mesti diisi.
Akhirnya Air Asia pun
membawa kami kembali ke Soekarno Hatta Airport terminal 3. Selesai sudah ngayap
saya ke Singapura dan Melaka. Thanks a
lot Mba Piet dan Mba Ninna untuk ngayap-ngayap serunya. Maaf kalau saya
banyak menyusahkan, terlebih tragedi kartu MRT ketinggalan di toilet Bugis
Junction, hahahah...
Besoknya begitu kembali
bekerja dan bagi-bagi coklat dan selai durian (Ada yg dikasih coklat dan ada
yang dikasih selai durian. Nggak bisa ngasih dua-duanya karena saya bukan orang
tajir), nggak lama kemudian, terdengarlah bisik-bisik di satu ruangan...
“Dia ngasih apa?”
“Selai duren kecil
banget, cuma buat sekali makan.”
“Cuma itu??? Pelit ya,
padahal ke Singapur juga...”
Selai Durian, Melaka |
Hahahaha... 18 ringgit
plus 2,5 SGD tabungan yang saya keluarkan untuk berbagi bahagia dengan mereka. (Mungkin untuk orang tajir, ini duit yang nggak seberapa.) Plus doa saya supaya 2 pack selai
duren yang saya beli itu “lolos sensor”. Berani beli juga karena nebeng bagasi
sama Mba Piet. Kalau masuk cabin mah
nggak berani, haha... Iya yang saya bagi ke mereka cuma 1 pack karena 1 pack lagi
untuk saya bagi-bagi dengan orang rumah.
Makasih banyak ya udah
mampir... Moga teman-teman yang juga pingin ke Singapura dan Melaka, doanya
didengar segera. Rezeki dan kesempatannya selalu dimudahkan...
Selanjutnya saya mau
cerita ngayap saya ke Kuala Lumpur dan Melaka (lagi) ya. Apakah saya jadi bisa
nyobain naik perahu di Melaka river?
Haha...