Apa kabar, teman-teman?
Sebagai pecinta masak,
saya seneng banget waktu di hari rabu kemarin SunCo si minyak goreng baik, ngadaian
acara masak-masak bersama Chef Nanda. Nggak cuma itu aja. Kami yang hadir pun
dapat ilmu yang seabreg-abreg tentang kadar gizi yang terkandung di dalam sebuah
masakan, serta pentingnya menjaga pola hidup sehat. Uweww banget deh pokoknya.
Simposium keren ini bertema tentang, apa iya masakan rumah yang tiap hari kita buat merupakan the silent killer untuk kita dan anggota keluarga lainnya? Event ini diadakan di RS Pusat Pertamina. Yuhuuu... Cipinang – Blok M ditempuh demi makin pinter belajar masak, paham gizi, serta pola hidup sehat bersama SunCo dan para narasumber yang luar biasa mastah di bidang gizi dan pola hidup sehat.
Jajaran narasumber yang super keren ini ada pak DR. Entos Zainal yang merupakan perwakilan dari PERSAGI. Lalu ada ibu Theresia Irawati SKM, M, Kes dari Kemenkes, serta ibu Dr. Tirta Prawita Sari, M. Sc., Sp. GK yang merupakan perwakilan dari Ikatan Dokter Indonesia alias IDI.
Para Narasumber dalam event SunCo. Kalau Pak Entos lagi bicara di samping panggung |
“Ibu-ibu kalau masak,
kadar gizinya diperhatikan, nggak?”
“Enggaaakkk...”
Hahaha... emak-emak itu
pada jujur amat ya. Lalu kami pun dijelaskan akan pentingnya memerhatikan kadar
gizi yang terkandung di tiap masakan. Emang kenapa sih penting amat mikirin
kadar gizi? Makan ya makan aja, yang penting kan enak. Dulu saya pun juga gini
mikirnya. MSG, bahan pengawet, hajar aja selama itu makanan halal dan enak.
Sampe akhirnya jederrr... saya pun dinyatakan alergi MSG.
“Kadar gizi itu penting
sekali. Dengan memiliki gizi yang cukup, kita bisa melakukan banyak aktifitas
seharian dengan baik. Bapak, ibu, dan adik-adik remaja bisa datang ke sini pun
juga memerlukan energi kan. Dan energi pun didapat dari kadar gizi yang baik.”
Mari lanjut,
sebelum saya khilaf curhat ngalor-ngidul.
Ukuran tubuh serta
kecerdasan seseorang memang dibentuk dan diturunkan dari orang-tua. Tapi walau
ayah-ibunya udah cerdas dan punya fisik yang baik, tetap perlu diperbaiki
dengan asupan gizi yang baik pula.
Emang sejak kapan sih,
seseorang itu perlu kadar gizi yang baik? Sejak masih di dalam kandungan
ibunya, karena apa yang dipersiapkan dan dikonsumsi ibunya, akan berpengaruh
dengan perkembangan janin. Teman-teman di sini atau keluarganya ada yang lagi
hamil, semoga dimudahkan ya makan yang bergizi, biar nanti adik bayinya lahir
dengan sehat dan cerdas.
Vitamin dan mineral
juga harus cukup dikonsumsi oleh ibu hamil, biar perkembangan janinnya lebih
maksimal. Kadar gizi yang kurang, bisa membuat ibu hamil jadi anemia, dan ini
berpengaruh juga bagi perkembangan otak si janin.
Eh pas si bapak lagi
ngomongin tentang anemia, anak SD di belakang saya yang ikut mamanya, bilang
gini,
“Anemia itu apa, Ma?”
“Kurang darah.”
“Berarti kalau jatuh
trus luka, darahnya dikit ya, Ma?”
Oke lanjut lagi. Lalu
setelah adik bayi lahir, 1.000 hari pertama usia mereka pun merupakan moment terpenting dalam pembentukan
otaknya. Teman-teman yang baru punya bayi, ayo lebih diperhatikan ya asupan
gizinya.
Ngomong-ngomong, asupan
gizi yang nantinya akan menghasilkan energi ini didapatnya dari mana aja sih?
Ini dia ulasannya:
Dari jaman sekolah dulu
kalo nggak ngerumpi pas guru ngejelasin kita udah tau kan ya, lemak itu ada lemak hewani dan lemak nabati.
Lemak hewani didapat dari hewan, sedangkan lemak nabati didapat dari tumbuhan,
contohnya kelapa sawit yang juga bisa diolah menjadi minyak goreng.
Jadi minyak goreng pun
juga bisa menjadi penyumbang penyerapan gizi bagi tubuh kita. Iya tentunya
bukan sembarang minyak goreng ya. Sejak almarhumah nenek saya dulu kena darah
tinggi dan jantung, kami memang udah nggak lagi beli minyak goreng curah karena
dilarang sama dokter.
Lalu makin ke sini,
kami pun makin belajar kalau ternyata minyak goreng kemasan pun masih ada
kriterianya lagi untuk bisa disebut minyak goreng baik.
Makanan yang oily alias banjir minyak, selain bikin
eneg, nggak baik juga untuk kesehatan. Dengan memilih minyak goreng yang cair,
minyak ini jadi cuma dikit nempel aja di makanan. Selain rasa makanan jadi
lebih enak, tenggorokan juga jadi aman dari rasa gatal.
Dulu sewaktu pertama
kali nonton iklan SunCo di TV, saya kaget pas nonton rasanya almarhum Adjie Massaid
ya yang minum SunCo. Hah? Minyak kok diminum??? Ternyata itu merupakan tes
organoleptic, yaitu mengecap minyak
goreng kira-kira satu sendok. Kalau enggak ada rasanya dan cair, berarti
itulah minyak goreng baik.
Pertama kalinya saya
beli SunCo, waktu itu karena SunCo bikin lomba artikel kuliner sehat. Karena
masaknya nanti aja, saya simpan dulu di kulkas. Cukup lama juga lho dan kaget
pas ngeluarin, kok minyak goreng nggak beku ya disimpan di kulkas. Saya nggak
bilang kalau berhari-hari akan tetap cair ya. Dan ternyata, ini salah satu kriteria
dari minyak goreng baik.
Buat yang sering
menggunakan minyak goreng SunCo, atau minimal lihat di supermarket – minimarket, SunCo emang bening banget ya. Ini juga yang menjadi kriteria lainnya untuk memilih minyak goreng
baik.
Dan jangan lupa juga,
walau udah menggunakan minyak goreng baik dan dikit nempel di makanan, tapi
kalau minyak gorengnya udah berubah warna setelah digunakan, ya sebaiknya
dibuang.
Nggak dipungkiri, harga
minyak goreng SunCo memang lebih mahal. Tapi kalau nyimak bahaya dari memilih minyak goreng
asal-asalan, cuma berpatokan sekedar murah aja, ya ini yang bisa dibilang
menjadi salah satu the silent killers
bagi tubuh kita dan anggota keluarga lainnya.
Memasak sendiri
merupakan salah satu alasan bagi kita-kita yang demen masak ini untuk menjaga
kesehatan. Alasan lainnya untuk upload di IG dan nge-post di blog. Makanya
jangan sampai, tujuan kita untuk menjaga kesehatan, eh tapinya malah jadi
mendatangkan PTM alias Penyakit Tidak Menular seperti obesitas, jantung, kolesterol,
dan beberapa penyakit lainnya.
Selain menjaga asupan
gizi, memerhatikan kalori masakan sampai ke minyak gorengnya, tentunya harus
dilengkapi juga dengan pola hidup sehat.
“Bapak, ibu, ada nggak
yang tadi ke lantai 12 naik tangga? Nggak menggunakan lift?”
Mager alias malas gerak alias lagi kurang beraktifitas, bisa menjadi salah satu penyebab penyakit tidak menular. Selain itu kurangnya asupan buah dan sayur, minum alkohol, merokok, serta BAB sembarangan (((siapa nih yang suka eek sembarangan???))) juga menjadi penyebab PTM lainnya. Makanya disarankan bagi kita-kita untuk memeriksa kesehatan tiap enam bulan sekali.
Untuk pola makan, sebisa mungkin untuk membatasi makanan manis, asin, serta yang banyak mengandung lemak. Dan kalau makan serba goreng, jangan lupa diimbangi dengan buah dan sayur.
Terakhir sebelum nonton demo masaknya Chef Nanda, kami juga menyimak sharing dari Christian Sugiono. Kalau Tian dan Titi, karena memang di rumah dibantu dengan asisten rumah tangga, jadi mereka mesti menjelaskan juga, apa aja asupan makanan untuk Juna.
“Nggak cuma bilang, jangan pakai garam. Tapi mesti dijelaskan juga alasannya. Karena nanti dipikir asisten, ah karena garam mahal.”
Makanan yang bergizi juga yang bikin Tian sekeluarga bisa sibuk beraktifitas sana-sini.
Selesai sudah simposiumnya. Saya jadi banyak evaluasi lagi untuk masakan yang saya buat. Jangan sampai ada silent killer dalam masakan kami. Evaluasi bersama juga dengan tante di rumah, untuk selalu beli minyak goreng baik yang dikit nempel aja di makanan.
Tuangkan minyak goreng SunCo secukupnya. Abis itu baru saya pikirkan mau masak apa. |
Ini baru yang Chef benerannya |
Tian mau minum satu sendok SunCo |
Selesai sudah simposium dan demo masaknya. Makasih banyak SunCo udah ngundang kita-kita untuk makin pintar menjaga asupan gizi, pola hidup sehat, serta memilih minyak goreng baik yang dikit nempel aja di makanan.
Makasih banyak teman-teman yang udah mampir. Semoga kita makin disehatkan ya...
Untuk info lebih banyak tentang minyak goreng SunCo, yuk mampir di ...
www.minyakgorengsunco.com
www.resepsehat.com
Dan di fan page SunCo Indonesia
#DikitNempel #MinyakGorengBaik
No comments:
Post a Comment
Hai, temans... Makasih banyak ya udah mampir. Semua komen lewat jalur moderasi dulu ya :D Don't call me "mak" or "bund", coz I'm not emak-emak or bunda-bunda :P