Apa kabar, teman-teman?
Hang Out @Jonker hotel
ini lokasinya nggak jauh dari muka jalan Jonker St. Begitu masuk jalan,
nggak jauh ada perempatan, belok kiri. Hangout @Jonker ada di seberangnya. Tetangga kanan-kirinya banyak kedai makan dan penginapan juga, jadi ya termasuk daerah hiruk pikuk juga.
nggak jauh ada perempatan, belok kiri. Hangout @Jonker ada di seberangnya. Tetangga kanan-kirinya banyak kedai makan dan penginapan juga, jadi ya termasuk daerah hiruk pikuk juga.
Perempatan menuju Jonker St, Melaka |
Begitu kami buka pintu,
langsung disapa oleh Miss
resepsionis. Karena booking hotelnya
atas nama Mba Piet, trus Miss-nya
nanya gini,
“Yang mana ni yang Kakak Pipiet?”
Trus saya jawab, “Yang ini, yang cantik.”
Si Miss-nya balas sambil ketawa, “Yang molek. Kalau di sini sebutnya molek.”
Mau cantik, mau molek, pokoknya Mba Piet kege-eran deh, haha...
Trus kami diminta untuk ngasih lihat paspor. Selesai ketik-ketik, kami pun dikasih kunci yang gunanya untuk nge-tap pintu masuk (jadi dari ruang resepsionis ini ada pintu kaca yang masuknya mesti nge-tap dulu) dan pintu kamar.
Trus kami diminta untuk ngasih lihat paspor. Selesai ketik-ketik, kami pun dikasih kunci yang gunanya untuk nge-tap pintu masuk (jadi dari ruang resepsionis ini ada pintu kaca yang masuknya mesti nge-tap dulu) dan pintu kamar.
Dari ruang resepsionis
pun udah kelihatan kalau setelah pintu kaca ini adalah ruang makan dan ruang
internetan. Untuk hotelnya, saya mau tulis di post yang berbeda ya. Saya lupa, kamar kami ada di lantai berapa, tapi
naiknya pakai lift. Kamar kami ada di
dekat lift banget.
Selesai istirahat dan
segala macem, kami mulai kelayapan sambil hunting
makan malam. Keluar hotel, kami jalan ke arah kanan lalu belok kiri.
Jonker Walk, Melaka. Pic: www.pandratour.com |
Salah satu kelenteng yang kami lihat di Jonker Walk, Melaka |
Ini kelenteng juga yang kami lihat di Jonker Walk, Melaka |
Sepanjang Jonker Walk
ini didominasi oleh toko souvenir, kedai makanan, dan ada beberapa kelenteng
juga. Sewaktu googling, yang kami tau
itu di Jonker St, ada pesta kuliner malam atau night market sih lengkapnya. Lah kok ini sepi-sepi aja ya,
haha... Jawabannya ada di post
selanjutnya.
Sampai ujung jalan, kami belok kiri dan jalan lurus lagi, tau-tau
sampe depan jalan aja, belok kanan trus nyampe lagi deh di hotel, haha...
Ini kelenteng juga di Jonker Walk, Melaka |
Udah kelilingin jalan
itu, kami belum ketemu makanan
halal. Akhirnya kami keluar ke muka jalan lalu lanjut jalan kaki ke perempatan
Gereja.
Kalau ke hatimu, belok ke yang mana? :P :P :P Stadhuys, Melaka |
Area Gereja Stadhuys, Melaka |
Jalan Merdeka, Melaka |
Dan ini yang kami
lihat-lihat...
Replika salah satu peninggalan sejarah di Stadhuys area, Melaka |
Kincir Melaka, sebelum ngelihat kincir Belanda |
Di sepanjang jalan
banyak juga becak-becak wisata yang dihias cakep-cakep. Trus pake musik, lagu dangdut
di sini, haha... Karena kami jalan dikit trus cekrek, jadi nggak pingin kalau
naik becaknya, sekalian irit ringgit.
Sepeda cantik yang akan membawa pengunjung mengelilingi Stadhuys area, Melaka |
So
far
kami belum ketemu makanan halalnya, haha... Perjalanan kami selanjutnya yaitu
di sepanjang sisi kiri Malacca Riverside. Di sini banyak juga orang jualan,
kayak sate seafood, mainan, dan
souvenir. Ngelihat sate seafood saya
pingin beli, tapi pingin makan yang kenyang kayak nasi atau mie. Ada beberapa
lokasi untuk beli tiket perahu. Lagu dangdut dan pop Indonesia pun bersahut-sahutan.
Melaka River Cruise, Melaka |
Ini foto pas paginya. Malacca Riverside, Melaka |
Ngelihat perahu wisata
yang mondar-mandir, saya pingin naik perahu. Di itinerary yang kami buat juga, naik perahunya di Melaka aja. Selain
karena lebih murah, saya udah pernah nyobain naik perahu di Clarke Quay ke Boat
Quay. Jadi di Singapur nggak usah naik perahu lagi.
Ini perahunya di Malacca Riverside, Melaka |
Tapi karena badan saya
udah gemeteran, (saya kalau makan dikit aja cepet kenyang, tapi kalau lapar
bisa langsung drop mau pingsan,
haha...) naik perahunya nanti aja kelar makan.
Kerlip lampu dari Casa
del Rio hotel di seberang river keren
banget. Hotelnya pun luas banget, tapi mahalll... Dan pada akhirnya, sampe ke
ujung river, ketemulah kami dengan
yang namanya makanan halal, haha... Ini bukan karena di Jonker susah cari makanan halal ya, cuma kami nggak bikin itinerary aja untuk tempat makan yang sesuai.
Cuma ada dua kedai deh rasanya, yang jualan tomyam dan nasi ayam. Ada sih kedai-kedai lain, tapi tutup. Kami makan di kedai nasi ayam.
Cuma ada dua kedai deh rasanya, yang jualan tomyam dan nasi ayam. Ada sih kedai-kedai lain, tapi tutup. Kami makan di kedai nasi ayam.
Ini Casa del Rio, Malacca Riverside, Melaka |
Penderitaan saya belum
selesai pemirsahhh... hahahah... Itu ibu nganterin makanannya lama banget.
Sempet mau cancel, karena kami sampe
disamperin ibu kedai penjual tomyam, dikiranya belum pesen makan. Tapi akhirnya
kita mikir lagi, takutnya cari masalah, haha...
Akhirnya itu makanan
datang juga. Kayaknya sih harganya 7 ringgit deh. Saya lupa foto makanannya,
haha... Nasi pakai ayam dipotong-potong yang tulangnya masih ngikut, pakai saus
pedas manis. Di sebelah kedai nasi ayam ini, ada kedai minuman. Kami beli
mineral water yang 1 liter sekalian, karena harganya lebih murah. Rasanya 9
ringgit deh. Produk lokal, bukan Aqua.
Kami makan sambil
ngelihatin river. Asyik sih, cuma
karena malam itu rada sepi dan lampunya juga remang-remang, jadi ngantuk,
haha...
Selesai makan, kami
berencana mau naik perahu, eh tapi gerimis. Ya udah kami buru-buru pulang ke
hotel. Hahaha... nggak jadi deh naik perahunya.
Sewaktu saya ke
Singapur jilid 1, saya juga gagal nonton laser
show. Dan pada akhirnya, Allah kasih saya kesempatan lagi ke Singapur jilid
2, ya yang kelayapan ini, untuk nonton laser
show dari Merlion Park. Ya siapa tau, Allah emang mau ngasih kesempatan
saya buat ke Melaka lagi, hehe... Eh sebenernya kami berencana untuk naik
perahunya besok paginya aja, kalau ada waktu.
Makasih ya teman-teman udah mampir. Moga teman-teman yang pingin merasakan keseruan langsung, akan diberi kesempatan sama Tuhan ya... :)